KAJIAN PERFORMA DAN PALATABILITAS PAKAN PERCOBAAN WALIK KEMBANG SULA (Ptilinopus mangoliensis) SEBAGAI DASAR PENANGKARAN

Sariffudin Fatmona, Asnath M Fuah, Cece Sumantri, Burhanuddin Masyud, Rukmiasih Rukmiasih

Sari


Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis performa meliputi perilaku, aktivitas harian dan palatabilitas pakan walik di penangkaran. Pengamatan di penangkaran meliputi perilaku perekaman dan pencatatan frekuensi perilaku dilakukan menggunakan one-zero sampling  yaitu memberikan nilai satu jika ada perilaku dan memberikan 0 jika tidak ada perilaku dalam selang waktu 15 menit. Perilaku harian yang diamati adalah perilaku ingesti (makan, minum), perilaku istirahat (diam, bertengger, menggantung tidur) dan perilaku perkembangbiakan (bercumbu, bersuara, kawin dan bertelur). Selanjutnya pengamatan tingkat kesukaan jenis pakan dengan memberikan berbagai macam pakan diberikan terhadap tiga pasang burung dengan kandang yang berbeda dan pakan diberikan secara bebas (kafetaria). Pengamatan perilaku harian pada walik kembang sula (Ptlinopus melanospila) terdiri dari pengamatan ingestif (makan dan minum), Istirahat (diam, bertengger, menggantung dan tidur) dan perilaku perkembangbiakan (bercumbu, bersuara, kawin dan bertelur). Hasil analisis menunjukkan perilaku walik kembang sula jantan dan betina yang memiliki frekuensi perilaku tertinggi secara berturut-turut yaitu perilaku istirahat sebesar 53%, perilaku perkembangbiakan sebesar 30% dan perilaku ingestif sebesar 17%. Tingginya frekuensi perilaku istirahat menunjukkan bahwa walik kembang sula merupakan spesies burung yang kelihatan tenang setelah beraktifitas lain seperti aktifitas perkembangbiakan dan ingestif akan diam bertengger pada tempat bertengger. Hasil pengamatan terhadap tiga pasang burung yang diamati ditampilkan dalam bentuk grafik. Pada grafik tersebut menunjukkan tingkat palatabilitas pakan yang sama, secara berturut-turut yaitu papaya, pisang, kangkung, jagung muda dan kacang tanah. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesukaan burung walik kembang sula terhadap pakan tersebut di atas berdasarkan kebiasaan makan satwa ini yaitu pemakan buah-buahan, karena burung walik kembang sula merupakan burung arboreal yaitu hidup dan mencari makan diatas pohon berbeda dengan burung terestorial yaitu mencari makan diatas tanah dan jenis bahan pakan ang dimakan adalah biji-bijian atau kacang-kacangan.

Kata kunci: Performa, Palatabilitas Pakan Walik Kembang Sula, Dasar penangkaran

Teks Lengkap:

PDF 132-139

Referensi


Adnan KS. 2011. Pemberian air minum sehat pada ayam. http://dokterternak.com/2011/12/29/pemberian-air-minum-sehat-padaayam-2/. Diakses pada 10 Mei 2015.

Dewi S. 2015. Karakteristik dan perilaku Lovebird jantan serta betina spesies agapornis Fischeri varian hijau standar. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Dubois. 2014. Distraction sneakers decrease the expected level of aggression within group: A Game-Theoritic Model. The American Naturalist Journal. Vol 164 no 2.

Gunawan H. 2012. Rahasia Memasterkan burung Siap Menjadi Jawara Kontes.

Indrawan M, Supriatna J, Primack RB. 2007. Biologi Konservasi, Jakarta.Yayasan Obor Indonesia.

Kilgour R, Dalton DC. 1984 Livestock Behaviour, University of New South Wales Press. Sidney, Australia

Luc AG, Levebvret. 1987. Scrounging prevents cultural transmission of-finding behaviour in pigeon. Animal behavior, Volume 35, Issue 2.

Ma’ruf, A. 2012. Untung Besar dari Memelihara dan Menangkarkan Murai Batu. Arta Pustaka. Jakarta.

Martin P, Bateson. 1988. Measuring Behavior; An Introductory Guide, The Quartely Review of Biology. Vol 63: issue 1. Page 120-120. In Spatial Ability: A Meta Analysis.

Marcia C, Lin, Anne C. 1981. Emergence and characterzation of sex differences

Masyud B. 2002. Menangkarkan Cucakrawa, Jakarta: Agro Media Pustaka, 2002.

Molukken-Wikipedia, 2018 [Internet]. [diunduh] 18 Okt. 2018. Tersedia pada http://www.iucnredlist.org.

Mitchel J, Eaton, Gerata L, Matthew S, Leslie, Andrew P, Martin, George Amatao. 2010. Barcoding Bushmeat: Molecular identification of Central African and South American Harvested Vetebrates. Consev Genet 11. 1389:1404.DOI 10.1007s 10592-009-9967-0.

Munandi A. 2013. Manfaat penjemuran burung di pagi hari. Diakses pada 10 Mei 2016.

Partodiharjo, 1992. Ilmu reproduksi ternak. Mutiara Sumber Widya. Jakarta. http://www.people.aku.edu/ritchisong/birdfeet.html. Diaksess pada 10 Mei 2016

Putranto, I. 2011. Budaya dan pemasteran burung kjecer siap menjadi Jawara Konteks. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.

Sudjana. 1992. Metode statistika. Penerbit Tarsito. Bandung. Suminarsih, E. 2006. Memelihara, Melatih, dan Menangkar Burung Ocehan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Steel, Torrie. 1991. Prinsip dan prosedur statistika, Suatu Pendekatan Biometrik. Penerbit PT gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Takandjandji M, Kayat, D Njurumana. 2010. Perilaku burung bayan sumba (Eclectus roratus cornelia Bonaparte) di Penangkaran Hambala, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. http://fordamof.org/files/03Marianaklm.pdf. Diakses pada 28 Desember 2016. Turut, R. 2011. Walik kembang sula. Penebar Swadaya. Jakarta.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.