IDENTIFIKASI SENYAWA BIOAKTIF JENIS-JENIS LAMUN DI PERAIRAN PULAU MOROTAI
Sari
Ekosistem lamun merupakan salah satu ekosistem di laut yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan biota laut dan merupakan salah satu ekosistem laut yang paling produktif. Beberapa penelitian terdahulu melaporkan bahwa lamun telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan, kosmetik, obat-obatan, dan antibiofouling. Perairan Pulau Morotai memiliki banyak potensi yang dapat dimanfaatkan, khususnya di ekosistem lamun. Akan tetapi, lamun belum dimanfaatkan secara ekonomis di Pulau Morotai. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah mengidentifikasi senyawa bioaktif yang terkandung dalam lamun di Perairan Pulau Morotai. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai September 2018. Sampel lamun diperoleh dari Perairan Desa Posi-Posi Rao, Juangga, Pandangga, dan Daeo. Sampel lamun yang diperoleh kemudian diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol dan n heksan. Identifikasi senyawa bioaktif lamun meliputi senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan steroid. Sampel lamun yang diperoleh dari ke empat desa yaitu Halodule pinifolia, Cymodecea rotundata dan Enhalus acoroides. Hasil ekstraksi menunjukkan bahwa rendemen ekstrak dengan pelarut metanol lebih besar dibandingkan dengan n-heksan. Ekstrak terbanyak diperoleh dari Cymodecea rotundata metanol (19,32%), diikuti Enhalus acoroides metanol (9,55%), Halodule pinifolia metanol (5,96%), Halodule pinifolia n-heksan (0,53%), Enhalus acoroides n-heksan (0,35%), dan Cymodecea rotundata n heksan (0,24%). Hasil identifikasai senyawa bioaktif menunjukkan ekstrak Halodule pinifolia mengandung alkaloid, saponin dan steroid; ekstrak Cymodecea rotundata mengandung alkaloid, flavonoid dan saponin; dan ekstrak Enhalus acoroides mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, dan steroid.
Kata kunci: lamun, senyawa bioaktif, identifikasi, perairan pulau morotai, ekstraksi
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Ali M S, Ravikumar S, and Beula. JM, 2012. Bioactivity of seagrass against the dengue fever mosquito Aedes aegypti larvae. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine (2012)1-5.
Dewi. 2013. Potentian bioactive of Enhalus acoroides and Thalassia hemprichii for Bioantifouling in Pramuka Island, DKI Jakarta. Tesis. Bogor Agricultural University.
Dewi C.S.U., Soedharma D. dan Kawaroe M. 2012. Komponen Fitokimia dan Toksisitas Senyawa Bioaktif dari Lamun Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii dari Pulau Pramuka, DKI Jakarta. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan, 3(2): 23-27.
Dewick P.M. 2002. Medicine Natural Products: A Biosynthetic Approach.Second Edition.Wiley. England.
Gustavina N.L.G.W.B., Dharma I.G.B. dan Faiqoh E. 2018. Identifikasi Kandungan Senyawa Fitokimia pada Daun dan Akar Lamun di Pantai Samuh Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences, 4(2): 271—277.
Hartati R, Junaedi A, Hariyadi H, dan Mujiyanto M. 2012. Struktur Komunitas Padang Lamun di Perairan Pulau Kumbang, Kepulauan Karimunjawa (Seagrass Community Structure of Kumbang Waters-Karimunjawa Islands). Ilmu Kelautan: Indonesian Journal of Marine Sciences. 17(4), 217-225.
Kumoro, A.C. 2015. Teknologi Ekstraksi Senyawa Bahan Aktif dari Tanaman Obat. Plantaxia. Semarang.
Nurafni dan Nur R.M. 2018. Struktur Komunitas Lamun di Perairan Pulau Dodola Kabupaten Pulau Morotai. Prosiding Seminar Nasional KSP2K II, 1(2): 138—145.
Nur RM and Nugroho LH. 2018. Cytotoxic Activities of Fractions from Dioscorea bulbifera L. Chloroform and Methanol Extracts on T47D Breast Cancer Cells. Pharmacognosy Journal, 10(1): 33—38.
Purwandani J.A., Irawan B. dan Pribadi T.D.K. 2014. Struktur Komunitas Lamun di Pulau Morotai Maluku Utara. Biotika, 12(2): 84—91.
Putri A.U. 2013. Uji Potensi Antifungi Ekstrak BErbagai Jenis Lamun terhadap Fungi Candida albicans. [Skripsi] Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanudin. Makassar.
Qi S.H., Zhang S., dan Qian P.Y. 2008. Antifeedant, Antibacterial and Antilarval Compounds From The South China Seagrass Enhalus acoroides. Botanica Marina 51. Berlin. New York.
Ravikumar, S., Thajuddin, N, P. Suganthi, S. Jacob Inbaneson and Vinodkumar. 2008. Bioactive potential of seagrass bacteria against human bacterial pathogens. Journal of Environmental Biology. 31: 387 389.
Rumiantin R.O. 2010. Kandungan Fenol, Komponen Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Lamun Enhalus acoroides [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sukandar D, Hermanto S, dan Lestari E. 2008. Uji Toksisitas Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Valensi, 1(2).
Wink, M. 2010. Functions and Biotechnology of Plant Secondary Metabolites. Second edition. Annual Plant Reviews Volume 39. Wiley-blakwell. Germany.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.