ANALISA KINERJA PEDESTERIAN KAWASAN GAMALAMA KOTA TERNATE

Sayyid Quraisy

Sari


Jalan Pahlawan Revolusi menjadi salah satu jalan yang berada di pusat kota sehingga perlu untuk ditata. Disepanjang Jalan Pahlawan Revolusi didominasi oleh jenis kegiatan komersial berupa usaha ekonomi seperti perdagangan dan jasa yang mendukung kegiatan ekonomi kota. Aktifitas masyarakat untuk menjangkau bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan memakai alat transportasi kendaraan dan berjalan kaki. Tujuan penelitian yang ingin dicapai dlam penelitian ini, untuk menganalisis perhitungan tingkat kinerja pedestrian dengan metode Level Of Service (LOS) pejalan kaki di Ruas Jalan Pahlawan Revolusi. Faktor-faktor yang berkontribuisi terhadap kecepatan pejalan kaki di trotoar ruas Jalan Pahlawan Revolusi. Pada penelitian ini peneliti dalam menganalisis kinerja menggunakan acuan standar Highway Capacity Manual (HCM 2000). [1] Segmen I pada hari Sabtu dan Minggu  dan Segmen 2 pada hari sabtu: standar pelayanan pada tingkat pelayanan C dimana kecepatan normal gerakan mendahuluai dapat menyebabkan sedikit konflik. Sedangkan Segmen 2 pada hari senin jam 11.45-12.00 memiliki standar pelayanan A, jadi yang menjadi penyebab turunnya kinerja pedesterian adalah karena adanya pedang kaki lima (PKL) [2] Kebutuhan lebar pedesterian dengan dimensi pembulatan adalah 4,50 meter

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Asis Ermawati Omil dkk Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang, 2014. Dalam Studi Pedestrian di Jalan Sigura – gura Bagian Depan Kampus Malang.

Bayu Sandy Jatmiko, 2015, dalam study Analisa Perhitungan Level Of Service Pedestrian Menggunakan Prototipe Gainesville, pada Ruas Jalan Margonda Depok

Ranar Pradipto dkk, 2014.Tentang Evaluasi Kinerja Ruang Pejalan Kaki Di Jalan Malioboro Yogyakarta.

Hanafi SuryoKusumo 2010, Tentang Analisis Perhitungan Tingkat Pelayanan (Level Of Service) Pejalan Kaki Pada Ruas Jalan Margonda (Ruas Jalan Antara Arif Rahman Hakim – Siliwangi), Depok.

Bentley (1988) Menyatakan Bahwa Hampir semua Jalan Direncang Untuk Penggunaan Gabungan Dari Kendaraan Bermotor Dan Penjalan Kaki.

Muhammad Ryo Usman Syamsi (2019) studi tentang kenyamanan pejalan kaki terhadap pemanfaatan trotoar di ruas jalan pahlawan revolusi

Dirjen Bina Marga (1999) Mengenai Pedoman Perencanaan Jalur Perjalanan Pejalan Kaki Pada Jalan Umum.

Highway Capacity Manual. Transportation Research Board (TRB). 2000. Washington.

Iswanto (2006), Pedestrian Berasal Dari Bahasa Yunani Yaitu Pedos Yang Berarti Kaki.

Mentri Perkerjaan Umum Nomor : 03/PRT/m/2014 Tentang Pedoman Perencanaan, Penediaan Dan Pemanfaatan.

Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki Di Kawasan Perkotaan No. 011/T/BT/1995

Pemerintah Indonesia No. 26 Tahun 1985 TentangJalan, Fungsi Dari Trotoar Untuk Menjamin Keamanan Pejalan Kaki.

Sukoco (2002) Berpendapat, Masalah Penjalan Kaki Juga Merupakan Masalah Utama Dalam Lalu Lintas.

Wibowo, L., ST., 2006, Studi Tentang Kenyamanan Pejalan Kaki Terhadap PemanfaatanTrotoar di Jalan Protokol Kota Semarang, UNS , Semarang.




DOI: https://doi.org/10.33387/sipilsains.v11i1.3100

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Editorial Office :

Fakultas Teknik. Universitas Khairun | Jl. Jusuf Abdulrahman Kotak Pos 53 Gambesi, Kota Ternate, Indonesia 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Flag Counter