PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK KARET TERHADAP BERAT ISI, KUAT LENTUR DAN KUAT TARIK BELAH BETON

Rahmat Bangun Giarto

Sari


Meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk sejalan dengan kebutuhan infrastruktur. Salah satu material yang hampir selalu di gunakan adalah beton. Di sisi lain karet juga merupakan bahan baku yang terus di gunakan dalam berbagai aspek. Limbah sisa produksi karet yang sulit terurai di alam sehigga perlu upaya pemanfaatan untuk mengurangi volume limbah karet. Karet dipercaya mempunyai sifat kelenturan yang baik serta berat yang lebih ringan dari material agregat pada beton. Tujuan penelitian tentang limbah serbuk karet yang digunakan sebagai pengganti sebagian material agregat dalam beton adalah untuk mengetahui nilai berat isi dan kuat lentur beton serta hubungan antara berat isi dan kuat lentur beton. Pada penelitian ini digunakan serbuk karet sebagai pengganti sebagian dari agregat halus dengan variasi 0%; 7,5%; 10%; 12,5%; 15%. Penelitian ini berjenis eksperimen dengan urutan penelitian pemeriksaan karakteristik agregat, pemeriksaan berat isi sekaligus uji kuat tekan beton pada benda uji silinder serta uji kuat lentur pada benda uji balok pada umur 28 hari. Jumlah total benda uji sebanyak 15 benda uji silinder dan 15 benda uji balok. Hasil penelitian menunjukkan berat isi beton dengan variasi serbuk karet lebih ringan dibandingkan dengan beton normal. Berat isi beton pada varian 0%, 7,5%; 10%; 12,5%; dan 15% sebesar 2314,005 kg/m3 ; 2242,667 kg/m3 ; 2189,510 kg/m3 ; 2146,921 kg/m3 dan 2130,125 kg/m3 . Demikian juga dengan kuat tekan yang terus menurun pada setiap penambahan variasi serbuk karet. Beton normal varian 0% memiliki kuat lentur sebesar 1,238 MPa sedangkan beton varian 7,5%; 10%; 12,5% dan 15% berturut-turut sebesar 1,050 MPa; 0,825 MPa; 0,825 MPa; dan 0,90 MPa. Beton varian 7,5% memiliki kuat lentur tertinggi dibandingkan beton varian lainnya. Nilai berat isi dan kuat tekan yang terus menurun dengan penambahan variasi serbuk karet tidak diikuti dengan kuat lentur yang mengalami peningkatan mulai dari varian 10% sampai varian 15%.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


M. Irpan, Pengaruh Penambahan Hancuran Karet ( Crumb Rubber ) Pada Campuran Beton Terhadap Sifat. 2017.

L. O. Putra, “Perilaku Lentur Beton Yang Menggunakan Limbah Ban Sebagai Agregat,†p. 99, 2015.

SNI 03-2834-2000, “SNI 03-2834-2000: Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal,†Sni 03-2834-2000, pp. 1–34, 2000.

SNI 03-1971-1990, “Metode Pengujian Kadar Air Agregat,†Badan Standarisasi Nas. Indones., vol. 27, no. 5, p. 6889, 1990.

SNI.03-4142, “Metode Pengujian Jumlah Bahan dalam Agregat yang Lolos Saringan No 200 (0,075 mm),†Sni 03-4142, vol. 200, no. 200, pp. 1–6, 1996.

SNI 1970, “Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus,†Badan Standar Nas. Indones., pp. 7–18, 2008.

SNI 03-4804, “Metode Pengujian Bobot Isi dan Rongga Udara dalam Agregat,†Badan Standarisasi Nas., pp. 1–6, 1998.

Badan Standardisasi Nasional, “SNI 03-1968-1990 Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar,†Badan Standar Nas. Indones., pp. 1–5, 1990.

B. S. Nasional, “Sni 2417-2008,†Cara uji keausan Agreg. dengan mesin abrasi Los Angeles, pp. 1–9, 2008.

SNI 4431-2011, “Cara uji kuat lentur beton normal dengan dua titik pembebanan,†Badan Standar Nas. Indones., p. 16, 2011.




DOI: https://doi.org/10.33387/sipilsains.v11i2.3490

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Editorial Office :

Fakultas Teknik. Universitas Khairun | Jl. Jusuf Abdulrahman Kotak Pos 53 Gambesi, Kota Ternate, Indonesia 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Flag Counter