ANALISIS VARIASI KANDUNGAN SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN BETON RINGAN AGREGAT PUMICE DAN MATERIAL LOKAL

Mardewi Jamal, Muhammad Indra, Fachriza Noor Abdi

Sari


Abstrak: Beton sebagai bahan bangunan sudah lama digunakan dan diterapkan secara luas oleh masyarakat sebab memiliki keunggulan-keunggulan dibanding material struktur lainnya yakni memiliki kekuatan yang baik, tahan api, tahan terhadap perubahan cuaca, serta relatif mudah dalam pengerjaan. Oleh karena itu, inovasi teknologi beton selalu dituntut guna menjawab tantangan akan kebutuhan, diantaranya bersifat ramah lingkungan dan memiliki berat jenis yang rendah (beton ringan). Beton ringan dapat diproduksi dengan menggunakan agregat ringan alami salah satunya adalah pumice. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton ringan dengan menggunakan agregat kasar pumice dan agregat halus yang berasal dari material lokal pasir mahakam dan juga apakah material tersebut layak digunakan sebagai bahan pengisi beton. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Variabel bebas yang digunakan adalah perbedaan kandung semen yaitu 300kg/m3, 350kg/m3, 400kg/m3, dan 450kg/m3. Faktor air semen yang digunakan adalah 0,50. Ukuran butir maksimum agregat kasar (pumice) 20 mm dan menggunakan bahan tanbah berupa Sikament LN. Dalam penelitian ini benda uji dibuat sebanyak enam buah untuk setiap komposisi campuran dengan ukuran cetakan silinder benda uji 15cmx30cm. Pengujian tekan dilakukan pada saat beton berumur 7 hari dan 28 hari. Dari hasil penelitian didapatkan pengaruh perbedaan kandungan semen dalam campuran beton ringan terhadap kuat tekan beton ringan berbanding lurus dengan banyaknya semen yang digunakan dalam campuran. Dalam penelitian ini kuat tekan rata-rata beton ringan dengan kandungan semen 300kg/m3 adalah 12.80 MPa; 350kg/m3 menghasilkan kuat tekan 13.24 MPa; 400kg/m 3 menghasilkan kuat tekan 13.44 MPa; dan pada 450kg/m 3 menghasilkan kuat tekan 15.09 MPa. Pengaruh perbedaan kandungan semen dalam campuran beton ringan terhadap kuat tekan beton ringan berbanding lurus dengan banyaknya semen yang digunakan dalam campuran.

 

Kata kunci: Pumice, Kuat Tekan Beton, Beton Ringan.

 

Abstract: Concrete as a building material has long been used and widely applied by the community because it has advantages compared to other structural materials, namely having good strength, fire resistance, resistance to weather changes, and relatively easy to work with. Therefore, concrete technological innovation is always required to answer the challenges of needs, including being environmentally friendly and having low specific gravity (lightweight concrete). Lightweight concrete can be produced using natural lightweight aggregates, one of which is pumice. This study aims to determine the compressive strength of lightweight concrete using pumice coarse aggregate and fine aggregate derived from local Mahakam sand materials and whether these materials suit concrete fillers. In this study, the method used is the experimental method. The independent variables used were differences in cement content, namely 300kg/m3, 350kg/m3, 400kg/m3, and 450kg/m3. The cement water factor used is 0.50. The maximum grain size of coarse aggregate (pumice) is 20 mm and uses additional Sikament LN material. This study made six specimens for each mixture composition with a cylindrical mould size of 15cmx30cm. Compressive testing was carried out when the concrete was seven and 28 days old. The research results found that the effect of differences in cement content in lightweight concrete mixtures on the compressive strength of lightweight concrete is directly proportional to the amount of cement used in the mixture. In this study, the average compressive strength of lightweight concrete with a cement content of 300kg/m3 was 12.80 MPa; 350kg/m3 gives a compressive strength of 13.24 MPa; 400kg/m 3 gives a compressive strength of 13.44 MPa; and at 450kg/m 3 produces a compressive strength of 15.09 MPa. The effect of differences in cement content in lightweight concrete mixtures on the compressive strength of lightweight concrete is directly proportional to the amount of cement used in the mixture.

 

Keywords: Pumice, Concrete Compressive Strength, Lightweight Concrete.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


REFERENSI

Nugraha, Paul dan Antoni. 2007. Teknologi Beton. Surabaya: Penerbit Andi.

SNI 03-2847-2000, Tata Cara Pembuatan Rencana Beton Normal.

Tjokrodimuljo, K. 1996. Teknologi Beton. Buku Ajar, Jurusan Teknik Sipil. Yogyakarta: Fakultas Teknik, Universitas Gajah Mada.

Mulyono, Tri. 2005. Teknologi Beton. Yogyakarta: ANDI

Departemen Pekerjaan Umum. 1989. Peraturan Beton Bertulang Indonesia. Bandung: Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan.

Appleyard, F.C. 1983. Industrial Minerals and Rocks (Construction Minerals)




DOI: https://doi.org/10.33387/sipilsains.v13i1.5055

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Editorial Office :

Fakultas Teknik. Universitas Khairun | Jl. Jusuf Abdulrahman Kotak Pos 53 Gambesi, Kota Ternate, Indonesia 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Flag Counter