Strategi Pembangunan Kepariwisataan Berbasis Empat Pilar: Studi Kasus Ekowisata Telaga Nusliko

Noor Fahmi Pramuji

Sari


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan kawasan ekowisata Telaga Nusliko (Nusliko Park) di Kabupaten Halmahera Tengah berdasarkan empat pilar pembangunan kepariwisataan yakni destinasi, industri, pemasaran, dan kelembagaan. Pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus digunakan untuk menggambarkan secara komprehensif kondisi aktual dan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan ekowisata. Data dikumpulkan melalui wawancara, focus group discussion, observasi lapangan, serta studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun Telaga Nusliko memiliki potensi ekowisata yang tinggi, meliputi wisata mangrove, danau, area pemancingan, dan edukasi lingkungan, namun pengelolaan yang belum optimal, kurangnya SDM profesional, dan lemahnya kelembagaan menjadi kendala utama. Melalui analisis faktor internal dan eksternal, disusun strategi penguatan destinasi dan industri wisata, optimalisasi pemasaran kreatif, serta reformasi kelembagaan pariwisata lokal. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengembangan Telaga Nusliko harus dilakukan secara terintegrasi, partisipatif, dan berkelanjutan agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, pelestarian lingkungan, serta pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan temuan penelitian ini, pemerintah daerah dapat melakukan penguatan kelembagaan dan tata kelola ekowisata melalui penyediaan regulasi khusus untuk meningkatkan partisipasi serta kapasitas sumberdaya melalui pelatihan terpadu, peluang program magang, dan sertifikasi kompetensi. Adapun bagi pelaku wisata dan komunitas lokal dapat mengembangkan produk wisata berbasis kearifan lokal melalui paket wisata tematik, menjalin kemitraan dengan sektor swasta dan lembaga nonprofit untuk mendukung aspek pemasaran, edukasi, dan konservasi serta merancang model bisnis social sebagai upaya konservasi lingkungan sekaligus pemberdayaan ekonomi lokal.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Baiquni, M. (2001). Participatory rural appraisal: Pendekatan dan metode partisipasi dalam pengembangan masyarakat.

Dokumen Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah Kabupaten Halmahera Tengah tahun 2024–2029.

Dokumen RTRW Kabupaten Halmahera Tengah tahun 2012–2023.

Fabanjo, M. A., & Abdullah, N. (2022). Analysis of the suitability and supporting capacity of mangrove ecotourism in Yenelo Lake, Sagea Village, North Weda District, Central Halmahera Regency. Jurnal Biologi Tropis, 22(3), 962–971. https://doi.org/10.29303/jbt.v22i3.4109

Furqon, M., Erbabley, B. Z., Putuhena, J. D., Erbabley, N. Y. G. F., & Bungan, F. (2024). Ecological principles in utilizing mangrove forest as an ecotourism area in Tagalaya Village, North Halmahera. Agrikan, 17(2), 232–244. https://doi.org/10.52046/agrikan.v17i2.2251

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Nasional.

Subur, R., Abubakar, S., & Susanto, A. N. (2022). Suitability of mangrove ecotourism in Payo Village, West Halmahera Regency. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 12(1), 12–20. https://doi.org/10.29244/jpsl.12.1.12-20

Umasugi, M. (2023). Pemetaan kebutuhan sumber daya manusia dalam pengelolaan kawasan ekowisata Nusliko, Halmahera Tengah. Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi, 7(1), 100–116. https://doi.org/10.31955/mea.v7i1.2885

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

Wirawati, E. K. (2024, November 30). Mengulik keindahan Nusliko Park di Weda, Halmahera Tengah. Muslim Traveler Girl. https://www.muslimtravelergirl.com/2024/10/nusliko-park-di-weda-halmahera-tengah.html (Diakses 5 Juni 2025)

Wulandari, S. A., & Rohmah, A. N. (2023). Pengembangan ecotourism Taman Nasional Baluran di Kabupaten Situbondo melalui edukasi masyarakat lokal. Ta’awun, 3(01), 49–58. https://doi.org/10.37850/taawun.v3i01.410




DOI: https://doi.org/10.33387/tks.v23i1.10043

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Tekstual terindeks oleh: