Kajian Intrusi Air Laut Terhadap Kualitas Air Tanah Di Kelurahan Gambesi Kecamatan Ternate Selatan Kota Ternate

Tamrin Robo, Adnan Sofyan, Juanda Banapon

Sari


Pengambilan air tanah dangkal yang berlebihan menyebabkan ruang kosong dalam lapisan tanah dan mengakibatkan tinggi muka air tanah lebih rendah dari pada permukaan air laut, dan menyebabkan proses intrusi air laut. Kelurahan Gambesi merupakan wilayah pesisir dengan perkembangan wilayah permukiman tinggi  sehingga mengakibatkan jumlah kebutuhan akan air tanah semakin meningkat dan beresiko mengalami intrusi air laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh intrusi air laut terhadap kualitas air tanah di Kelurahan Gambesi, Kecamatan Ternate Selatan, dan pengaruh jarak dan kedalaman air tanah terhadap intrusi air laut. Penelitian ini dapat memberikan informasi kualitas air tanah kepada masyarakat dan membantu instansi terkait untuk pertimbangan sarana prasarana penyedia baku air minum warga.  Metode penelitian merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data sampel diambil dari 4 sumur warga secara purposive berdasarkan jarak dari tepi pantai. Sampel air dimasukkan ke dalam jerigen sebanyak 2 liter dan diuji di laboratorium pada variabel warna, kekeruhan, TDS, suhu, pH, dan salinitas.. Hasil dibandingkan dengan Menteri Kesehatan No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Hasil penelitian menunjukan bahwa belum terjadi intrusi air laut pada air tanah daerah penelitian, dimana  air tergolong air payau, dengan nilai salinitas 1,3317 ppt di sumur 1, sumur II 1,3316 ppt, sumur III 1,3316 ppt, dan sumur IV 1,3316 ppt, dimana jarak dan kedalaman mempengaruhi kualitas air tanah. Untuk itu pemerintah Kecamatan Ternate Selatan harus memberi pengarahan dan mengingatkan pada warga agar kualitas air bersih dapat ditingkatkan  dan perlu adanya pengawasan serta konservasi di daerah pesisir supaya terhindar dari intrusi.


Teks Lengkap:

11 - 19

Referensi


Barus, T. A. 2004. Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Air Daratan. USU Press. Medan.

Barutu, T. 2001. Kajian Parameter Fisik, Kimia, Dan Biologi Dalam Kaitannya Dengan Keberadaan Ikan Dikawasan Perairan Danau Toba Sumatera Utara.Tesis. Prorgram Pascasarjana.

Effendi H. 2003. Telaah Kualitas Air. Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Fardiaz, S. 1992. Polusi Air dan Udara. Cetakan Ketiga Belas. Kanisius. Yogyakarta.

Hendrayana, H. 2002. Dampak Pemanfaatan Air Tanah. Geological Engineering. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Herlambang, A dan R. H. Indriatmoko. 2005. Pengelolaan Air Tanah dan Intrusi Air Laut. Jurnal. Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair. Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan. Vol 1 (2).

zulia, R.M. 2005. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Edisi pertama. Graha Ilmu.Yogyakarta

Permenkes No. 492/Menkes/Per/1V/2010. Tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum. Depkes RI. Jakarta.

Sosrodarsono, S. dan Takeda, S. 2003. Hidrologi untuk Perairan. PT. Pradnya Paramita. Jakarta

Suripin. 2004. Pelestarian Sumber Daya Tanah Dan Air. Andi. Yogyakarta.

Sutrisno, T. 2010. Teknologi Penyediaan Air Bersih. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Suhartono, E. 2011. Model Intrusi Air Laut Terhadap Air Tanah Pada Akuifer di Kota Semarang, Online, Vol 9, No. 1, http://eprints.undip.ac.id, diakses 19 Agustus 2014.

Warlina. 2004. Pencemaran Air: Sumber, Dampak dan Penanggulangannya. Makalah Pribadi. IPB. Bogor.

Widada, S. 2007. Gejala Intrusi Air Laut di Daerah Pantai Kota Pekalongan, Jurnal Ilmu Kelautan, Vol 12, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP.




DOI: https://doi.org/10.33387/pangea.v1i1.1185

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Terindeksasi pada :

 xx

 Pangea : Wahana Informasi Pengembangan Profesi dan Ilmu Geografi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License