PERANAN KEGIATAN MERONCE DENGAN BAHAN BEKAS DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN

Gerli Yomima Ariska Tjaya Y.A Tjaya, Rosita Wondal, Haryati Haryati

Sari


Perkembangan fisik merupakan hal penting dalam kehidupan anak usia 5-6 tahun terutama perkembangan fisik motorik halus, sebagai langkah awal dalam menyiapkan anak untuk menulis. Dalam meningkatkan perkembangan motorik halus anak banyak aktivitas kelas yang membantu anak-anak dalam mengendalikan motorik halus guna menstimulasi syaraf-syaraf otot anak agar berfungsi dengan baik. Aktivitas perkembangan motorik halus anak usia dini bertujuan untuk melatihkan ketrampilan koordionasi motorik anak diantaranya koordinasi antara tangan dan mata yang dapat dikembangkan melalui aktivitas bermain. Salah satu stimulus yang biasa dilakukan adalah melatih anak dalam memegang benda-benda kecil seperti pada kegiatan meronce. Dalam penelitian kajian pustaka ini penulis mengkaji tentang kegiatan meronce dalam meningkatkan motorik halus anak. Kegiatan meronce yang dikaji dengan menggunakan bahan-bahan yang sering ditemukan anak dalam kehidupan sehari-hari bahkan anak menggunakan bahan tersebut (bahan bekas) sehingga bahan-bahan tersebut tidak menjadi sampah yang membebani pemerintah. Berdasarkan kajian literatur yang dilakukan disimpulkan bahwa dengan kegiatan meronce dapat membantu anak untuk mengembangkan motorik halus.

Physical development is important for children aged 5-6 years, especially fine motor skills development, as a first step in preparing them to write.In improving fine motor skills, many class activities can be done by children to stimulate nerves of the child's muscles to function properly. The aim of this activity is to practice children's motor coordination skills include coordination between hands and eyes through play activities.One stimulus usually done is to train children in handling small objects such as meronce activities.In this literature study, the author examines meronce activities in improving children fine motor skills.Meronce activities are studied by used materials that are often found by children in their daily life and even children use these materials so that these materials do not become waste that burdens the government.Based on the literature review, it is concluded that meronce activities can help children to develop fine motor skills.



Kata Kunci


Kegiatan meronce, Motorik halus

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


ApriantyAsri, Makmuroh Sri Rahayu, Andhita Nurul Khasanah, (2018).The Influence of Slime Playing On Soft Motor Skills at Kindergarten Students B in As – Syiraj Kindergarten Bandung. Prosiding Psikologi. Volume 4, No. 2, Tahun 2018. ISSN: 2460-6448

Bakti Mumpuni Arum.(2014), Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Kegiatan Meronce Menggunakan Bahan Tanah Liat Pada Kelompok B TK Yayasan Masyithoh Beran Bugel Kulon Progo. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta

Harun Rasyid, Mansur dan Suratno. (2009). Asesmen Perkembangan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Hartati Sofia. (2005). Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Jamaris Martini (2006). Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta: PT Grasindo

Kusnita Erna, (2017). Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Meronce Dengan Media Manik-Manik Di Kelompok B Tk Aisyiyah Bustanul Athfal Bromo Medan. p-ISSN : 2355-1720 e-ISSN`: 2407-4926, SEJ VOLUME 7 NO. 1 JUNI 2017

Kartini Kartono, (1995), Psikologi Perkembangan , Bandung: PT. Mandar Maju

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2012). Profil kesehatan Indonesia tahun 2011. Jakarta: Kemenkes RI

Mulyawartini Gusti Ayu, (2019), Melalui Kegiatan Meronce Bentuk Dan Warna Dapat Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Pada Kelompok B Tk Harapan Kelayu, Jurnal Edukasi dan Sains.vol 1 no 1 (2019): Agustus

Susanti Meli, (2018). Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Permainan Menganyam Dari Bahan Alam Di Taman Kanak – Kanak Cahaya Hati Kabupaten Pasaman Barat. JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia) Vol. 3 No. 2, 2018. hlm. 114-118 http://jurnal.konselingindonesia.com

Rakimahwati, R. (2017). Interactive Game Influences Based on Inquiry Learning

Purnawanti, Lina. 2011. Pintar Membuat Aksesoris. Bekasi: Laskar Aksara.

Model Towards The Ability of Reading in Kindergarten in Padang. In International Conference of Early Childhood Education (ICECE 2017). Atlantis Press.

Rumini Sri dan Siti Sundari, (2004), Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta: PT. Asdi Mahasatya

Santrock, John W. (2007). Perkembangan Anak Edisi ke Sebelas Jilid 1. (Med Mila Rachmawati). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sumantri, (2005).Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka. PT. Rineka Cipta.

Sumanto. (2005). Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak TK. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Susanto, Ahmad. (2011). Perkembangan anak usia dini. Jakarta : Kencana Prenada Media.

Saputra Yudha M. dan Rudyanto. (2005). Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Keterampilan Anak Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdiknas.

Suyanto, (2005). Konsep Dasar Anak Usia Dini: Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Soetjiningsih. (1995). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Warniti Ni KD Surya , I Ketut Ardana, M.G.Rini Kristiantari, (2014). Penerapan Metode PemberianTugas Melalui Kegiatan Meronce Untuk Meningkatkan Perkembangan Motorik Halus Anak Kelompok B. e-Journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini. Volume 2 No 1 Tahun 2014




DOI: https://doi.org/10.33387/cahayapd.v2i2.1984

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Program Studi PGPAUD FKIP Universitas Khairun, Kampus I Jln. Bandara Babullah Ternate Maluku Utara