Perlakuan Pendahuluan Menggunakan Gelombang Mikro pada Hancuran Biji Pala (Myristica fragrats Houtt) untuk Meningkatkan Rendeman dan Mutu Minyak Atsiri dan Oleoresin Pala

Abdul Syukur Lumbessy, Pudji Hastuti, Soeparmo Soeparmo

Sari


Perlakuan pendahuluan menggunakan gelombang mikro (MW) oven diharapkan dapat memecahkan jaringan pala, memfasilitasi destilasi dan ekstraksi pelarut, sehingga dapat meningkatkan rendemen, kualitas minyak atsiri dan oleoresin pala. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses destilasi dan ekstraksi pelarut dengan menggunakan microwave pretreatment guna meningkatkan rendemen dan kualitas minyak atsiri dan oleoresin pala. Pretreatment microwave digunakan pada 450 watt selama 60, 120, 180, dan 0 detik sebagai kontrol. Destilasi air dan uap digunakan untuk memisahkan minyak atsiri, sedangkan maserasi dengan alkohol 96% digunakan untuk mengekstraksi oleoresin dalam tiga variasi sampel: perlakuan rasio pelarut, yaitu 50: 200, 50: 300, dan 50: 400 (b). / v). Analisis komponen minyak atsiri dan oleoresin menggunakan GC-MS, sedangkan kenampakan warna dianalisis menggunakan  Lovibons Tintometer.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen minyak atsiri tertinggi terdapat pada perlakuan awal MW 450 watt selama 120 detik yaitu 11,77% (db), terdapat 20 komponen senyawa yang teridentifikasi , dengan  5 komponen yang dominan yaitu sabinene 41,87%, benzena 11,06%., sikloheksen 10,68%, α-pinen 7,05%, terpineol 6,42% dan tiga komponen penyedap utama adalah myristicin 3,05%, metil eugenol 0,82% dan elimisin 1,45%. Massa jenis minyak 0,897, berwarna bening kekuningan, dan kelarutan dalam etanol 1:3. Pada sampel kontrol (tanpa microwave pretreatment) rendemen minyak 11,44% (db), teridentifikasi 15 komponen  dengan 5 besar komponen yang dominan adalah sabinene 44,07%, sikloheksen 11,71%, α-pinene 10,05%, copaena 9,21%, dan terpineol 5,96%, sedangkan penyumbang aroma utama adalah myristicin 2,12%. Massa jenis minyak 0,857 dengan warna bening kekuningan dan kelarutan etanol 1: 3.

Perlakuan awal menghasilkan oleoresin tertinggi (13,68%), yaitu pada paparan gelombang mikro 450 watt selama 120 detik dengan perbandingan sampel: etanol 50: 300 (b / v). oleoresin yang diperoleh terdapat 20 komponen, dimana enam komponen memiliki persentase yang tinggi yaitu: propanetriol 26,37%, asam asetat 16,92%, metilbutanol 11,55%, asam formid 7,86%, oxabicolo 4,69%, guanosine 4,50%, dengan kontribusi komponen aroma  adalah asam asetil, propanetriol, dan asam format. Resin dikarakterisasi memiliki densitas 0,891, berwarna merah kehitaman dengan kelarutan etanol 1: 4.


Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33387/cannarium.v19i1.3401

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##




Journal PoliciesSubmissionsPeople
 Information

Editorial Officer Cannarium
Faculty of Agriculture, Universitas Khairun
Jl. Jusuf Abdurahman, Gambesi, Ternate, North Maluku - Indonesia
E-mail : cannarium@unkhair.ac.id or cannarium.unhkair@gmail.com
Creative Commons License
Cannarium
Publisher Faculty of Agriculture, Universitas Khairun This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.