RITUAL KOLOLI KIE PADA MASYARAKAT ADAT KESULTANAN TERNATE
Sari
Secara etimologi, kata kololi kie berasal dari bahasa asli Ternate. Kololi berarti “keliling atau mengintari†dan kie yang berarti “gunung, pulau, darat/daratan.†Secara umum, kololi kie diartikan sebagai “kegiatan mengitari atau mengelilingi pulau/gunung.†Dalam bahasa populer lain di Kota Ternate. Kololi kie juga disebut dengan kata ron gunung (ron artinya “kelilingâ€). Fokus penelitian yaitu: 1) Bagaimana pandangan masyarakat adat kesultanan Ternate terhadap ritual Kololi Kie. 2) Bagaimana proses pelaksanaan ritual Kololi Kie. 3) Apa saja nilai-nilai budaya yang terkandung dalam ritual Kololi Kie. Metode atau pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode atau pendekatan kualitatif. Adapun hasil penelitian yaitu: Bahwa ritual Kololi Kie mengandung makna yang mendalam tentang memupuk tali kebersamaan masyarakat antara masyarakat adat di Kesultanan Ternate dan masyarakat secara umum di Kota Ternate. Mengelilingi pulau dapat disimbolkan sebagai upaya memberikan pengamanan terhadap batas teritorial dan memperkuat simpul-simpul kekuatan bangsa, untuk mencegah berbagai ancaman dari luar. Ritual Kololi Kie sama maknanya dengan membelajarkan masyarakat untuk mempertahankan budaya dan menjaga keutuhan bangsa dari gempuran dan tantangan budaya global. Keempat, pada ritual tersebut, beberapa kampung dijadikan sebagai tempat persinggahan untuk berziara di makam-makam. Nilai-nilai yang masih dijaga dan dipelihara oleh masyarakat adat Kesultanan Ternate adalah Nilai Tenggang rasa, nilai kebersamaan, nilai gotong royog serta nilai keagamaan.
Â
Kata Kunci : Ritual Kololi Kie, Budaya, Religi, Kesultanan Ternate
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.33387/etnohistori.v8i1.4076
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.