Perempuan Berjilbab: dari Identitas hingga Tren Mode Pascakonflik di Maluku Utara
Sari
Makalah ini membahas proses transformasi sosial di masyarakat Muslim di
Maluku Utara. Ulasan berangkat dari fenomena wanita berjilbab dalam
konteks sosial horisontal pasca-konflik melanda daerah sekitar tahun 1999.
Featherstone perspektif budaya konsumen (1990) digunakan untuk
menunjukkan proses yang terjadi fenomena. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penggunaan wanita veilby di Maluku Utara dalam menetapkan
pengalaman estetitation dari tujuan aslinya, yaitu sebagai identitas Muslim.
Dalam prosesnya, ia membawa multi-identitas tren gaya hidup, dengan
gagasan bahwa menjadi 'hangingout' dan jilbab 'modis'. Kesempatan ini
dimungkinkan oleh globalisasi, yang menyediakan berbagai pilihan berkaitan
dengan pakaian. Dengan demikian, praktek keagamaan menderita
kontekstualisasi di berbagai tempat, termasuk di Maluku Utara.
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.33387/jeh.v1i1.807
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.