Efektivitas Reaktor Biogas dan Pengolahan Limbah Bioslurry Sebagai Sumber Energi Rumah Tangga Serta Hara Organik Pada Wilayah Pertanian Di Halmahera Timur
Sari
East Halmahera is the main area for developing rice and beef cattle in the North Maluku region. The cultivation of food crops and livestock production generates substantial waste which requires proper management. Precise waste management can reduce environmental pollution in agricultural areas while creating added value opportunities. Rice waste is used with cow manure to produce biogas and organic fertilizer through anaerobic digestion technology. In this research, rice waste and cow dung were used to produce biogas and organic fertilizer through anaerobic digestion. The research is a continuation of previous studies on biogas production in a laboratory setting. The study is divided into two stages: firstly, the production of biogas, and secondly, the creation of organic fertilizer from the remaining bioslurry. The performance of a Modified Profile Anaerobic Reactor biogas digester was evaluated using standard parameters such as pH, temperature, total solids, and flame duration. The nutrient content of the organic fertilizer was tested based on various parameters, including C-organic, Nitrogen (N), C/N ratio, Phosphorus (P2O5), and Potassium (K2O). The results of the research showed that a biogas reactor with a capacity of 2.200 kg produced 4.2 kg of biogas with a flame duration of 12 hours, 7 minutes, and 10 seconds. The average temperature during the process was 29°C, and the total solid organic material decomposition was 33%. Total solid processed organic fertilizer with a C/N value of 16.53, C-Organic content of 24.16%, macronutrients N 1.93%, P2O5 0.37%, and K2O of 1.75%.
Keywords: biogas, organic fertilizer, rice husks, cow dung, and East Halmahera.
Teks Lengkap:
Download PDF 205-212Referensi
Anonimous, 2020. Halmahera Timur Dalam Angka. Badan Pusat Statistik. 252 pp.
--------------, 2011. Biogas pembuatan konstruksi, operasional dan pemeliharaan instalasinya. Badan Litbang Pertanian.3408. 15 pp.
--------------, 2008. Panduan untuk produksi dan pemanfaatan biomassa. Yokoyama, S. dan Matsumura, Y. (ed). Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan. 365 pp.
Ahring, K.B. 2003. Perspective for Anaerobic Digestion In Biomethanation I (Advences In Biochemical Engineering/Biotechnology Vol 81), ed. T. Scheper. Biocentrum, Denmark:1-30.
Al Saedi, D. Rutz, H., Prassl, M., Kottner, T. Finsterwalder, S. Volk, and R. Janssen. 2008. Handbook of Biogas. Denmark. Al Saedi (ed). University of Southern Denmark Esbjerg. Denmark. 126 pp.
Ai-Jie Wang H.Q. Y., Wen-Wei. 2017. Advance in Biogas Technology. Educ. Technol. Soc., 20 (1): 237–247.
Darmanto, A., S., Soeparman, dan D., Widhiyanuriawan. 2012. Pengaruh Kondisi Temperatur Mesophilic (35ºC) Dan Thermophilic (55ºC) Anaerob Digester Kotoran Kuda Terhadap Produksi Biogas. J. Rekayasa Mesin. 3(2):317-326.
DeBaere L. 2000. Anaerobic digestion of solid waste: state-of the art. Water Sci Technol 41 (3): 283-290.
Deublin, D., and A., Steinhauser. 2008. An introduction Biogas from waste and renewable resources. Wiley-VCH Verlag GmbH & Co. KGaA. Weinheim. 450pp.
Dianawati, M. dan S.L., Mulijanti. 2015. Peluang Pengembangan Biogas di Sentra Sapi Perah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat. J. Litbang Pert. 34(3): 125-134.
Elizabeth, R. dan S., Rusdiana. 2018. Efektivitas pemanfaatan biogas sebagai sumber bahan bakar dalam mengatasi biaya ekonomi rumah tangga di pedesaan. pse.litbang.pertanian.go.id. diakses Maret, 2018.
Goel, A. and W., Leela. 2016. Ethanolo production from Rice (Oryza sativa) straw simultaneous saccharificaton and cofermentation. Indian J. of Experimental Biology. 54: 525-529.
Haryati, T. 2006. Biogas: limbah peternakan yang menjadi sumber energi alternative. Wartazoa.16 (3): 160–169.
Insam, H., M., Gomez-Brandon, and J., Ascher. 2015. Manure-based biogas fermentation residues: Friend or foe of soil fertility? SoilBiol. Biochem. 84: 1-14.
Irawan, D., dan A., Khudori. 2015. Pengaruh Suhu Anaerobik Terhadap Hasil Biogas Menggunakan Bahan Baku Limbah Kolam Ikan Gurame. Turbo: J. Program Studi Teknik Mesin. 4(1):17-22.
Iriani, P. Y., Suprianti, dan S., Yulistiani. 2017. Fermentasi Anaerobik Biogas Dua Tahap Dengan Aklimatisasi dan Pengkondisian pH Fermentasi. J. Tek. Kim. Ling. e-ISSN:2579-97461. (1):1-10.
Ismail, M. S. and A. M., Waliuddin. 1996. Effect of Rice Husk Ash on High Strength Concrete. Construction and Building Materials. 10 (1): 521– 526.
Kahr, H. and A. G. Jäger. 2011. Improvements in Bioethanol Production Process from Straw. Work Renewable Energy Congress. 2011. 8-13 May. Linkôping. Sweden:560-565.
Liepa, K.N., and M. Pelse. 2014. Biogas production from agricultural raw materials. J. Economic Science for Rural Development. ISSN. 1691-3078. ISBN 978-9934-8466-1-8. (34).
Luthfianto, D., E. Mahajoeno, dan Sunarto. 2012. Pengaruh macam limbah organik dan pengenceran terhadap produksi biogas dari bahan biomassa limbah peternakan ayam. ISSN: 0216-6887, DOI: 10.13057/biotek/c090104. Biotek. 9(1): 18-25.
Matin, H.H. A., Syafrudin, W.D., Nugraha. 2016. Pengaruh c/n ratio pada produksi biogas dari limbah sekam padi dengan metode solid state anaerobic digestion (ss-ad). J. Tek.Lingk. 5(4).
Pambudi, S., M.R., Kirom, dan A., Suhendi. 2018. Pengaruh Kadar Keasaman (pH) Terhadap Produksi Biogas dengan Menggunakan Campuran Kotoran Hewan dan Substrat Kentang Busuk Pada Reaktor Anaerob. Proceeding of Engineering. 5(3): 5770-5776.
Pertiwiningrum, A. 2016. Buku Instalasi Biogas. Pusat kajian Pembangunan Peternakan Nasional. ISBN: 978-602-749-290-5. CV Kolom Cetak. Yogyakarta. 51pp.
Ramadhani, D. 2017. Pembuatan biogas dengan substrat limbah kulit buah dan limbah cair tahu dengan variabel perbandingan komposisi slurry dan penamahan cosubstrat kotoran sapi. Univ. Muhammadiyah Surakarta. 12 pp.
Setiarto, R. H. B. 2013. Prospek dan potensi pemanfaatan lignoselulosa jerami padi menjadi kompos, silase dan biogas melalui fermentasi mikroba. J. Selulosa 3 (2):51-66.
Sudarmanta B. D. B,.Murtadji, dan D. F., Wulandari. 2009. Karakterisasi gasifikasi biomassa sekam padi menggunakan reaktor downdraft dengan dua tingkat laluan udara. Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-8 Semarang, 11-14 Agustus 2009.7p.
Sugriwan, I., A. J., Fuadi, S., Riadi, Rahmadiansyah, dan A. Tuhuloula. 2012. Pengembangan Sistem Sensor Untuk Mengukur Parameter Gas Pada Produksi Biogas. Proc. Insinas. 7p.
Syamsuddin. 2005. Pengaruh Biogas Feses Sapi Dengan Penambahan Sekam Padi. Univ. Diponegoro. 18 pp.
Syahputra, A. 2009. Produksi gasbio dari campuran kotoran sapi perah dan kompos jerami padi pada rasio C/N berbeda. Institut Pertanian Bogor. 46pp.
I Putu A. Wiratmana, I G. Ketut Sukadana, I G. N. Putu Tenaya. 2012. Studi Eksperimental Pengaruh Variasi Bahan Kering Terhadap Produksi dan Nilai Kalor Biogas Kotoran Sapi. J. Energi dan Manufaktur 5(1):22-32.
Yayasan Rumah Energi. 2014. Pedoman Pengguna dan Pengawas Pengelolaan dan Pemanfaatan Bioslurry. Jakarta. 38pp.
DOI: https://doi.org/10.33387/jpk.v2i2.7273
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Journal Policies | Submissions | People | Information |
Editorial Officer
Jl. Jusuf Abdurahman, Gambesi, Ternate, North Maluku - Indonesia
E-mail : hamidinrasulu@yahoo.com
Jurnal Pertanian Khairun (JPK) Publisher Magister Ilmu Pertanian, Universitas Khairun This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.