Kesesuaian dan daya dukung ekowisata bahari di Pantai Boe dan Pulau Sanrobengi berdasarkan potensi sumberdaya alam pesisir dan pulau kecil

Nikanor Hersal Armos, Winster Larwuy, Ahazia Imanuel Tampa, Desy Amalia Hidayati, Rifka Liling Palinggi, Lebrina Ivantry Boikh, Yudishinta Missa

Abstract


Wilayah pesisir dan pulau kecil menyimpan potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi ekowisata bahari berbasis pelestarian lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesesuaian wisata dan kapasitas daya dukung kawasan ekowisata bahari di Pantai Boe dan Pulau Sanrobengi, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Data dikumpulkan melalui survei lapangan, pengamatan kondisi ekosistem pesisir, pengukuran parameter fisik perairan, serta analisis citra satelit. Pemetaan wilayah untuk wisata selam dan snorkeling dilakukan dengan memanfaatkan citra satelit Landsat 8 OLI (2022) guna menganalisis sebaran terumbu karang serta menentukan batas kawasan. Analisis kesesuaian wisata menggunakan Indeks Kesesuaian Ekowisata Bahari, sedangkan daya dukung kawasan dihitung berdasarkan kapasitas ekologis, luas area sesuai kategori kegiatan wisata, dan durasi aktivitas wisatawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pantai Boe termasuk kategori Sesuai (S2) hingga Sangat Sesuai (S1) untuk wisata pantai, dengan nilai indeks 64,29–79,76%. Pulau Sanrobengi memiliki potensi sangat tinggi untuk wisata pantai (IKW 77,38–90,48%), snorkeling (63,16–84,21%), dan selam (59,26–75,93%). Daya dukung kawasan untuk wisata selam adalah 89 orang/hari, snorkeling 361 orang/hari, wisata pantai Pulau Sanrobengi 33 orang/hari, dan Pantai Boe 32 orang/hari. Keberadaan ekosistem terumbu karang yang cukup baik, keanekaragaman biota laut, serta vegetasi pesisir turut memperkuat daya tarik kawasan ini sebagai destinasi wisata berbasis konservasi. Penelitian ini merekomendasikan penerapan zonasi aktivitas wisata untuk menghindari konflik penggunaan ruang serta pengaturan kuota pengunjung harian. Selain itu, pengembangan fasilitas penunjang dan akomodasi wisata sebaiknya dipusatkan di daratan utama guna meminimalkan tekanan terhadap pulau kecil. Pendekatan ini bertujuan menjaga keseimbangan ekologis sekaligus mengoptimalkan manfaat sosial-ekonomi kawasan pesisir.

Kata Kunci: Daya Dukung Kawasan, Ekowisata Bahari, Kesesuaian Wisata, Pantai Boe, Pulau Sanrobengi


References


Armos, N. H. 2013. Studi Kesesuaian Lahan Pantai Wisata Boe Desa Mappakalompo Kecamatan Galesong Ditinjau Berdasarkan Biogeofisik. Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Arifin, Z., & Suhandi, A. 2021. Keanekaragaman vegetasi pantai di kawasan ekowisata pantai Karangsong, Indramayu. Jurnal Biotropika, 9(1), 23–31.

Anfuso, G., Martínez-del-Pozo, J. Á., & Rangel-Buitrago, N. 2021. Sand colour at Cuba’s beaches: A key factor for tourism competitiveness." Journal of Coastal Conservation, 25(1), 9

Darmadi, D., Siregar, M. L., & Effendy, H. 2022. Monitoring perubahan tutupan terumbu karang di perairan pesisir menggunakan metode Line Intercept Transect. Jurnal Kelautan Tropis, 25(2), 89-96.

English, S., C. Wilkinson, and V. Baker. 1997. Survey Manual for Tropical Marine Resources. Australian Institute of Marine Science. Townsville, Australia. Australian Institute of Marine Science, Townsville Australia. 378p.

Hidayat, R. A., & Ramadhan, R. 2018. Persepsi wisatawan terhadap karakteristik pantai sebagai daya tarik wisata di Kawasan Pesisir Pantai Santolo, Garut. Jurnal Geografi Gea, 18(1), 45–54.

Hunt, C. V., Harvey, E. S., Smith, S. D. A., & Leicester, S. 2019. Recreational snorkelling impacts on coral reefs: A management perspective. Environmental Management, 64(2), 196–210.

Irawan, D. A., & Kartawijaya, T. 2021. Dampak aktivitas wisata bahari terhadap kerusakan ekosistem terumbu karang di Kepulauan Seribu. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 13(2), 185–196.

Jordan, E. J., & Moore, K. A. 2018. Coastal ecotourism, place attachment, and protection of natural areas in the Florida Keys. Journal of Sustainable Tourism, 26(12), 2130–2147.

Koroy, K., Yulianda, F., & Butet, N. A. 2017. Pengembangan Ekowisata Bahari Berbasis Sumber daya Pulau-pulau Kecil di Pulau Sayafi dan Liwo, Kabupaten. Halmahera Tengah. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan, 8(1), 1-17.

Molle, F., & Trouw, K. 2017. The role of coastal vegetation in sustainable tourism development: Case studies from Southeast Asia. Journal of Sustainable Tourism, 25(2), 123–140.

Mosammam, H.M., M. Sarrafi, J.T. Nia, and S. Heidari. 2016. Typology of the ecotourism development approach and an evaluation from the sustainability view: The case of Mazandaran Province, Iran. Tourism Management Perspectives, 18(4):168–178.

Musa, G., Dimmock, K., & Hall, C. M. 2016. Scuba diving tourism: A study of tourist satisfaction and environmental attitudes. Journal of Sustainable Tourism, 24(2), 227–244.

Prayitno, G. B., & Puspasari, D. 2021. Pengelolaan daya dukung lingkungan dalam pengembangan wisata berbasis konservasi di Kawasan Pesisir Yogyakarta. Jurnal Pariwisata Pesona, 6(2), 55–66.

Riniwati, H., Harahab, N., & Abidin, Z. 2019. A vulnerability analysis of coral reefs in coastal ecotourism areas for conservation management. Diversity, 11(7), 107.

Salam, A., Rahman, A., & Nurdin, M. 2022. Daya tarik wisata bawah laut di kawasan Taman Nasional Wakatobi. Jurnal Sains dan Teknologi Kelautan Tropis, 14(1), 11–20.

Riniarti, M., & Mulyani, Y. 2017. Vegetasi pantai dan potensinya untuk mendukung wisata bahari di pesisir Lampung. Jurnal Sylva Lestari, 5(2), 89–98.

Roche, R. C., Harvey, C. V., Harvey, J. J., Kavanagh, A. P., McDonald, M., Stein-Rostaing, V. R., & Turner, J. R. 2016. Recreational diving impacts on coral reefs and the adoption of environmentally responsible practices within the SCUBA diving industry. Environmental Management, 58(1), 107–116.

Sigler, A.T., D.L. Muez, P.P. Duque, and F.E. Torre. 2016. The effects of SCUBA diving on the endemic Mediterranean coral Astroides calycularis. Ocean & Coastal Management, 122:1-8.

Taking, M. I., Mokoginta, A., & Latief, R. (2021). Strategi Pengembangan Potensi Obyek Wisata Pulau Sanrobengi Kabupaten Takalar. Journal of Urban Planning Studies, 2(1), 066-075.

UU N0. 27 Tahun 2007. Pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Jakarta.

Yulianda, F. 2007. Ekowisata bahari sebagai alternatif pemanfaatan sumberdaya pesisir berbasis konservasi. Makalah seminar sains pada departemen manajemen sumberdaya perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 19hlm.

Yulianda, F., A. Fahrudin, A.A. Hutabarat, S. Harteti, Kusharjani, dan H.S. Kang. 2010. Pengelolaan pesisir dan laut secara terpadu. Pusdiklat Kehutanan-Departemen Kehutanan RI, SECEM-Korea International Cooperation Agency. Bogor. 136hlm.




DOI: https://doi.org/10.33387/jikk.v8i1.10444

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

 

 

Address : Marine Science Study Program, Faculty of Fisheries and Marine Science - Khairun University, Ternate, North Maluku, Indonesia