Analisis Kesesuaian Ekowisata dan Daya Dukung Di Kawasan Mangrove Pulau Maitara. Kota Tidore Kepulauan. Maluku Utara
Abstract
Ekosistem mangrove memiliki fungsi ekologis dan sosial ekonomi penting bagi masyarakat pesisir serta berpotensi dikembangkan sebagai kawasan ekowisata berbasis konservasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat kesesuaian ekowisata dan menghitung daya dukung kawasan (DDK) di ekosistem mangrove Desa Ngusulenge dan Desa Pasimayou di Pulau Maitara, Kota Tidore Kepulauan. Pengumpulan data vegetasi mangrove dilakukan menggunakan metode Line Transect Plot pada dua stasiun penelitian, masing-masing terdiri dari tujuh transek dengan tiga plot berukuran 10×10 m. Analisis kesesuaian ekowisata dilakukan menggunakan Indeks Kesesuaian Wisata (IKW), sedangkan daya dukung kawasan dihitung berdasarkan parameter luas kawasan, waktu kunjungan, dan unit area yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan tracking, edukasi, fotografi, dan aktivitas rekreasi lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Stasiun Ngusulenge memiliki empat spesies mangrove (Sonneratia alba, Rhizophora mucronata, R. apiculata, Avicennia lanata), sedangkan Stasiun Pasimayou memiliki tiga spesies mangrove, dengan dominasi Sonneratia alba di kedua lokasi. Nilai IKW di Desa Ngusulenge sebesar 60,26%, dan di Desa Pasimayou sebesar 64,32%, keduanya termasuk kategori S2 (Sesuai). Hal ini menunjukkan bahwa kedua kawasan layak dikembangkan sebagai destinasi ekowisata dengan tingkat pemanfaatan moderat dan pengaturan zonasi yang memperhatikan faktor pembatas ekologis seperti ketebalan tegakan mangrove, kerapatan vegetasi, dinamika pasang surut, dan aksesibilitas. Perhitungan DDK memperlihatkan bahwa kapasitas maksimum harian berbeda berdasarkan jenis aktivitas wisata, sehingga pengelolaan kawasan perlu mengikuti batas daya dukung untuk mencegah tekanan berlebihan pada ekosistem.
Kata kunci : daya dukung, ekowisata, keseuaian lahan, mangrove, Pulau Maitara
Full Text:
1340-1353 (Bahasa Indonesia)References
Arief, M. (2015). Analisis kondisi lingkungan ekosistem mangrove untuk kegiatan wisata di wilayah pesisir. Jurnal Oseanografi Tropis, 7(1), 33–41.
Bengen, D. G. (2001). Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, IPB.
___________ (2004). Ekosistem dan Sumberdaya Pesisir dan Laut serta Pengelolaannya. PKSPL-IPB, Bogor.
Dewi, I. K., Mardiatno, D., dan Sari, R. N. (2021). Evaluasi kesesuaian ekowisata mangrove di wilayah pesisir Bali. Jurnal Ilmu Kelautan, 26(2), 115–125.
FAO. (2007). The world's mangroves 1980–2005.
Fitriana, N., Rahmawati, D., dan Wulandari, R. (2020). Analisis Daya Dukung Kawasan Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya. Jurnal Kelautan Tropis, 23(2), 101–112.
Giesen, W., Wulffraat, S., Zieren, M., & Scholten, L. (2006). Mangrove Guidebook for Southeast Asia.
Kathiresan, K. dan Bingham, B. L. (2001). Biology of mangroves and mangrove ecosystems. Advances in Marine Biology.
Kusmana, C., Istomo, dan Onrizal. (2013). Ekologi dan Rehabilitasi Mangrove di Indonesia. IPB Press, Bogor.
Kusmana, C. (2018). Pengelolaan Hutan Mangrove di Indonesia. IPB Press, Bogor.
Kusmana, C., dan Onrizal. (2018). Ekologi dan Rehabilitasi Mangrove di Indonesia. IPB Press, Bogor.
Nurhayati dan Mulyadi. (2018). Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan ekowisata mangrove. Jurnal Pariwisata Berkelanjutan, 5(2), 95–108.
Rahmawati, D., Senoaji, G., dan Rachman, A. (2018). Pengembangan wisata edukatif di ekosistem mangrove pesisir Bengkulu. Jurnal Kelautan Tropis, 6(3), 211–220.
Sagala, A., Kurniawan, F., dan Harahap, M. (2018). Evaluasi Potensi Ekowisata Mangrove Berdasarkan Faktor Lingkungan Fisik dan Sosial di Pesisir Sumatera Utara. Jurnal Mangrove Indonesia, 6(2), 55–67.
Senoaji, G., Rahmawati, D., & Rachman, A. (2016). Penilaian kesesuaian ekowisata hutan mangrove di kawasan pesisir Bengkulu. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 13(2), 123–134.
Susilo, E., Rahmawati, N., dan Setiawan, I. (2018). Kesesuaian dan Daya Dukung Ekowisata Mangrove di Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 8(2), 150–161.
Tomlinson, P. B. (2016). The Botany of Mangroves. Cambridge University Press.
Wahdaniar, A., Yulianda, F., dan Suryono, C.A. (2019). Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung Ekowisata Mangrove di Kawasan Pesisir Kabupaten Brebes. Jurnal Kelautan, 12(1), 17–29.
Wibowo, A., Priyono, B., dan Suryanti, S. (2018). Evaluasi Kesesuaian dan Daya Dukung Kawasan Ekowisata Mangrove di Jepara. Jurnal Kelautan Tropis, 21(3), 187–197.
Wibowo, A., Nurjaya, I. W., dan Prasetyo, L. B. (2020). Kesesuaian dan daya dukung ekowisata mangrove di Taman Nasional Sembilang, Sumatera Selatan. Jurnal Ilmu Kelautan Tropis, 12(3), 411–424.
Yulianda, F. (2007). Ekowisata Bahari sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Berbasis Konservasi. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, FPIK IPB, Bogor.
Yulianda, F., Fahrudin, A., dan Pramudji. (2010). Panduan Teknis Penentuan Daya Dukung Kawasan untuk Ekowisata Pesisir dan Laut. PKSPL IPB, Bogor.
Yulianda, F. (2019). Pengelolaan Ekowisata Bahari Berkelanjutan di Indonesia. IPB Press, Bogor.
DOI: https://doi.org/10.33387/jikk.v8i2.11037
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Â
Â
Â
![]() | Address : Marine Science Study Program, Faculty of Fisheries and Marine Science - Khairun University, Ternate, North Maluku, Indonesia |




