SOSIALISASI HUKUM ANTI TAWURAN ANTAR PELAJAR PADA ANAK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 KOTA TERNATE
Sari
Remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak kemasa dewasa. Berkaitan dengan masa ini, remaja mengalami perkembangan untuk mencapai kematangan fisik, mental, sosial maupun emosional. Remaja yang tidak mendapatkan pendampingan akan kebingungan dan mengambil keputusan sendiri tak jarang banyak remaja menampilkan perilaku menyimpang. Salah satu bentuk perilaku menyimpang adalah melakukan kenakalan (juvenile). Kenakalan yang dilakukan oleh remaja bisa dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal pada remaja. Kenakalan yang masih marak dan banyak ditemui di kota Ternate adalah tawuran antar pelajar. Pengabdian kepada masyarakat dilakukan di Sekolah Menengah Pertama SMP N. 1 Kota Ternate. Alasan tim pegusul mengambil lokasi pengabdian ini mengingat maraknya kasus tawuran antar pelajar yang terjadi di sekolah SMP N. 1 Kota Ternate. Selain itu, perkelahian antar pelajar merupakan suatu realita (nyata) terjadinya degradasi moral (merosotnya karakter) bagi generasi penerus bangsa Indonesia. Perkelaihan antar pelajar di Kota Ternate sudah menjadi isu yang tidak asing lagi ditelinga masyarakat. Begitu juga media masa, liputan terkait perkelahian antar pelajar juga selalu mewarnai laman beritanya baik di media cetak maupun online. Begitu maraknya tawuran antar pelajar hingga polisi menetapkan daerah- daerah yang rawan tawuran antar pelajar. Jalinan kerjasama antar berbagai pihak dalam membentuk satgas pelajar Anti-Tawuran untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya perkelahian antar pelajar sangat diperlukan. Kerjasama itu dapat dijalin antara sekolah, orang tua, masyarakat dan kepolisian setempat.Sosialisasi dilakukan melalui penyuluhan (pemaparan materi) dan diskusi. Tahap selanjutnya yaitu tahap evaluasi dan pelaporan. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan kondisi mitra sebelum dan sesudah pelaksanaan program dengan metode wawancara dan observasi. Setelah itu, dilakukan penyusunan laporan untuk selanjutnya dilakukan publikasi.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDF 14-25Referensi
Asmani, Jamal. (2012). Kiat Mengatasi Kenakalan Remaja di Sekolah.Yogyakarta :Buku Biru
Awan Mutakin dan Dasim Budimansyah. (2004). Dinamika Masyarakat Indonesia. Genesindo. Bandung.
Agung Jaya Surahman, I Gede. (2016). Cegah Kenakalan Remaja Melalui Pendidikan Karakter. Jurnal Penjamin Mutu Fakultas pada Dharma Acarya IHDN Denpasar.
Fajar Maulidi Rahmani, et.all (2018). Pembinaan Remaja Anti Kekerasan Melalui Kegiatan MaGoSchool (Mahasiswa Go To School) di Kota Bogor, Jurnal Program Kreatifitas Mahasiswa, Volume 02 Nomor 02, Desember 2018.
Septian Bayu Rismanto, et all. (2012). Model Penyelesaian Tawuran Antar Pelajar Sebagai Upaya Mencegah Terjadinya Degradasi Moral Pelajar (Studi Kasus di Kota Blitar-Jawa Timur). Artikel Penelitian. Universitas Negeri Malang. http://jurnal- online.um.ac.id/data/artikel/artikel8397075D9A060ECD40D06CBE EF533ECD.pd
https://gamalamanews.com/2018/10/29/tawuran-antar-siswa-kembali-terjadi-beruntung-ada-kadis-kominfo-kota-ternate/ (diakses pada tanggal 1 September 2023)
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
KHAIRUN JOURNAL OF ADVOCACY AND LEGAL SERVICES
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM PASCASARJANA UNIVERSITAS KHAIRUN
Gedung Pascasarjana Universitas Khairun, Jalan Jusuf Abdurrahman Kampus II Gambesi, Ternate Selatan, Maluku Utara, Indonesia.
KJALS : Khairun Journal of Advocacy And Legal Services under a Creative Commons Attribution 4.0 International License