DUKUNGAN SOSIAL SUAMI DENGAN KEJADIAN POSTPATRUM DEPRESSION DI DESA KARANGSUKO KABUPATEN MALANG

Dela Atmi Na'ila

Sari


Setiap wanita normal pasti akan mengalami kehamilan dan persalinan. pada tahap ini wanita rentan mengalami depresi. Depresi pasca persalinan adalah gangguan kejiwaan yang timbul dalam kurun waktu beberapa hari atau pada minggu pertama pasca melahirkan. Gangguan suasana hati yang mudah labil, kesedihan, bahagia berlebihan, dan bingung terhadap diri sendiri termasuk sebuah gangguan kejiwaan. Pasca melahirkan merupakan Fase transisi bagi ibu nifas. Sehingga ibu akan mengalami beberapa perubahan fisik dan psikologi yang dapat menyebabkan terjadinya depresi(Wulandari, 2019).Depresi postpartum merupakan respon fisiologis setelah melahirkan yang meliputi perubahan hormonal, kelelahan, dan stress (Utomo & Sudjiwanati, 2020). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan dukungan sosial suami dengan kejadian postpartum depresiondi Desa Karangsuko, Kabupaten malang. Metode penelitian kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional, rancang bangun korelasional, jumlah populasi 92 orang menggunakan tehnik pengambilan sampel purposive sampling, sehingga didapatkan jumlah sampel 75 orang menggunakan rumus slovin. Didapatkan hasil penelitian bahwa hasil uji chi squaremenunjukkan p = 0.036 ≤ α= 0.05 dengan r = 0.25 yang artinya terdapat hubungan antara dukungan suami denganterjadinya postpartum blues. Setelah dilakukan penelitian, dapat disimpulkan bahwa begitu pentingnya setiap pasanganterutama suami ataupun keluarga dapat memberikan sebuahdukungan ataupun  perhatian terhadap ibu nifas, peranseorang suami bagi ibu nifas sangatlah penting bukan hanyasuami, akan tetapi pihak keluarga juga harus ikut serta dalammembantu memberikan sebuah perhatian, dukungan terhadapibu nifas, serta dapat menimbulkan komunikasi yang positifdan memunculkan keharmonisan yang timbul akibat adanyakomunikasi setiap pasangan dan keluarga yang baik.. Selainitu juga untuk tenaga kesehatan mampu memberikan KIE tentang pentingnya dukungan suami ataupun keluarga kepadaibu nifas mengenai postpartum blues, sehingga denganadanya KIE dari tenaga kesehatan mampu mengurangi angkaterjadinya postpartum blues, bukan hanya suami, ibu nifas, saja yang diberikan KIE melainkan keluarga juga harus ikutserta dalam tujuan memberikan KIE akan hal ini, selain itu.



DOI: https://doi.org/10.33387/kmj.v6i1.8060

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##


Journal PoliciesSubmissionsPeople
 Informatio

Fakultas Kedokteran, Universitas Khairun | Jl. Jusuf Abdulrahman Kotak Pos 53 Gambesi, Kota Ternate, Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.