FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SWAMEDIKASI PENGOBATAN NYERI GIGI DI APOTEK SAMALEWA KABUPATEN SIDRAP

Shabran Hadiq

Sari


Kerusakan pada struktur gigi akibat adanya inflamasi dapat menimbulkan rasa nyeri yang sangat mengganggu. Obat-obatan golongan analgetik-antiinflamasi yang paling sering digunakan untuk swamedikasi pada nyeri gigi memiliki efek samping berupa iritasi pada lambung jika digunakan secara tidak tepat. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan swamedikasi obat analgesik-antiinflamasi dalam mengatasi keluhan nyeri gigi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain survey analitik. Pendekatan cros sectional study dilakukan untuk mencari hubungan antara variable independen dengan variable dependen dengan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan swamedikasi obat nyeri gigi di Apotek Samalewa kabupaten Sidrap. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa tingkat pengetahuan responden mengenai swamedikasi obat nyeri gigi terbanyak 42,8% (kategori baik), 42,% (kategori cukup) dan 14,2% tergolong kategori kurang. Jenis obat yang banyak di gunakan untuk swamedikasi nyeri gigi adalah Asam Mefenamat sebesar 28,5%. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat penegetahuan (p=0,009) dan pendidikan (p=0,003) seseorang terhadap swamedikasi obat untuk mengatasi keluhan nyeri gigi.

Kata Kunci


Swamedikasi, Analgetik, Antiinflamasi, Nyeri Gigi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Artati, K. S., & C., H. A. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien terhadap Perilaku Swamedikasi Nyeri yang Rasional di Apotek Harish Farma Kabupaten Sukoharjo. Inpharnmed Journal, 4(2), 34–42.

Balasubramanian, S., & Sumanth, A. (2010). Mefenamic acid - Role as Antipyretic. Indian Pediatrics, 47, 453. https://doi.org/10.1007/s13312-010-0068-4

Djunarko, Y. I. (2011). Swamedikasi yang Baik dan Benar. PT Intan Sejati.

Garrido, P. C., Garcia, R. J., Barrera, V. H., & Miguel, A. G. de. (2008). Predictive Factors of Self-Medicated Drug Use Among The Spanish Adult Population. Pharmacoepidemiology and Drug Safety, 17, 193–199. https://doi.org/10.1002/pds

Ghofur, A. (2019). Pediman Lengkap Kesehatan Gigi dan Mulut. Desa Pustaka Indonesia.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2006). No Title. In Textbook of Medical Physiology (11th ed.). Elsevier Saunders.

Halim, S. V., Prayitno S, A. A., & Wibowo, Y. I. (2018). Profil Swamedikasi Analgesik di Masyarakat Surabaya, Jawa Timur. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 16(1), 86–93.

Hantoro, D. T., Pristianty, L., Athiyah, U., & Yuda, A. (2014). Pengaruh Pengetahuan terhadap Perilaku Swamedikasi Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid (AINS) Oral pada Etnis Arab di Surabaya. Jurnal Farmasi Komunitas, 1(2), 45–48.

Iskandar, H., Sukowati, Y., Meryta, A., & Setyaningrum, N. A. (2022). Gambaran Pengetahuan Masyarakat tentang Swamedikasi Sakit GIgi di RW 044 Kelurahan Bahagia, Bekasi Utara. Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia, 4(2), 256–269.

Machado, G. C. M., Daher, A., & Costa, L. R. (2014). Factors associated with no dental treatment in preschoolers with toothache: A cross-sectional study in outpatient public emergency services. International Journal of Environmental Research and Public Health, 11(8), 8058–8068. https://doi.org/10.3390/ijerph110808058

Mandala, M. S., Inandha, L. V., & Hanifah, I. R. (2022). Hubungan Tingkat Pendapatan dan Pendidikan dengan Perilaku Masyarakat Melakukan Swamedikasi Gastritis di Kelurahan Nunleu Kota Kupang. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 4(1), 62–70.

Mildawati, R., Nugroho, B. P., Prasetyawan, F., Kristjono, A., & Saristiana, Y. (2024). Edukasi Swamedikasi Penggunaan Obat Asam Urat pada Pemeriksaan Kesehatan Berkala. Lentera Jurnal, 4(2), 141–151.

Notoatmodjo, S. (2012). Ilmu Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.

Pratiwi, R., & Mutmainnah, R. (2013). Gambaran keparahan karies pada anak usia 6, 9 dan 12 tahun di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan menggunakan indeks PUFA/pufa. Journal of Dentomaxillofacial Science, 12(2), 76–80. https://jdmfs.org/index.php/jdmfs/article/download/354/354

Rahmayanti, E. (2017). Tingkat Pengetahuan dan Rasionalitas Swamedikasi Pasien di Tiga Apotek Kecamatan Medan Sunggal. Repositori Institusi USU. http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/1280

Restiyono, A. (2016). Analisis Faktor yang Berpengaruh dalam Swamedikasi Antibiotik pada Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Kajen Kebupaten Pekalongan. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 11(1), 14–27. https://doi.org/10.14710/jpki.11.1.14-27

Sari, S. K., Oktaria, S., & Hasibuan, R. A. U. (2024). Hubungan Kejadian Kecacingan STH dengan Swamedikasi Penyakit Kecacingan oleh Orangtua dari Anak SD 106804 Percut. Ibnu Sina, 23(2), 258–265.

Shah, A., Naqvi, A. A., & Ahmad, R. (2016). The need for providing pharmaceutical care in geriatrics: A case study of diagnostic errors leading to medication-related problems in a patient treatment plan. Archives of Pharmacy Practice, 7(3), 87. https://doi.org/10.4103/2045-080x.186173




DOI: https://doi.org/10.33387/kmj.v6i1.8466

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##


Journal PoliciesSubmissionsPeople
 Informatio

Fakultas Kedokteran, Universitas Khairun | Jl. Jusuf Abdulrahman Kotak Pos 53 Gambesi, Kota Ternate, Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.