Analisis Persebaran Tingkat Bahaya Erosi dan Evaluasi Kemampuan Lahan di Kebun Teh Wonosari, Kecamatan Lawang

Jovanka Diva Indriana, Yuli Ifana Sari

Sari


Erosi tanah merupakan salah satu bentuk degradasi lahan yang sering terjadi pada kawasan perkebunan dataran tinggi akibat intensitas hujan tinggi, kondisi lereng curam, dan karakteristik tanah yang mudah tererosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat bahaya erosi, mengevaluasi kemampuan lahan, serta menganalisis hubungan keduanya sebagai dasar rekomendasi pengelolaan lahan di Kebun Teh Wonosari, Kecamatan Lawang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui observasi lapangan, wawancara mendalam, serta analisis data sekunder. Hasil pengamatan menunjukkan variasi tingkat bahaya erosi pada setiap titik penelitian, dipengaruhi oleh perbedaan tekstur tanah, kedalaman tanah, kemiringan lereng, dan kerapatan vegetasi. Klasifikasi kemampuan lahan menggunakan sistem USDA menunjukkan bahwa Titik 3 termasuk kelas kemampuan lahan III, Titik 1 kelas IV, dan titik 2 kelas VI dengan tingkat pembatas meningkat sejalan dengan kerentanan erosi. Temuan ini menegaskan bahwa karakteristik biofisik lahan sangat menentukan tingkat kestabilan tanah dan risiko erosi. Temuan ini menegaskan bahwa karakteristik biofisik lahan sangat menentukan tingkat kestabilan tanah dan risiko erosi. Oleh karena itu, penerapan teknik konservasi tanah perlu diperkuat, khususnya pada area dengan kemiringan curam dan tekstur tanah berpasir untuk menjaga produktivitas dan keberlanjutan perkebunan teh.


Kata Kunci


bahaya erosi; kemampuan lahan; tanah andosol; kemiringan lereng; konservasi tanah.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Adi, R. P., & Wicaksono, A. (2022). Analisis faktor-faktor biofisik yang mempengaruhi tingkat erosi pada lahan miring di daerah tropis basah. Jurnal Lingkungan Tropis, 14(2), 85–98.

Arifin, M. Z., & Sari, P. D. (2021). Pengaruh tekstur tanah dan kemiringan lereng terhadap stabilitas tanah di wilayah perbukitan. Geosains Indonesia, 9(1), 41–53.

BMKG. (2023). Data klimatologi dan curah hujan wilayah Jawa Timur tahun 2023. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

Dewi, L. R., & Prasetyo, B. H. (2022). Karakteristik tanah Andosol dan implikasinya terhadap kerentanan erosi pada wilayah perkebunan. Journal of Soil Science and Environment, 24(1), 33–47.

Febriana, N. T., & Kertanegara, R. (2021). Hubungan antara vegetasi penutup tanah dan ketahanan agregat terhadap erosi di daerah lereng. Jurnal Konservasi Tanah dan Air, 12(3), 115–128.

Hakim, R., & Tjahjono, S. (2023). Geomorfologi lereng dan pengaruhnya terhadap dinamika erosi pada agroekosistem. Indonesian Journal of Geomorphology, 5(2), 120–134.

Hidayat, A., & Nugraha, D. (2022). Pengelolaan terasering dan efektivitasnya dalam menurunkan erosi di perkebunan dataran tinggi. Jurnal Agroekologi Nusantara, 11(4), 201–212.

Kementerian Pertanian RI. (2022). Pedoman teknis penggunaan lahan pada kawasan perbukitan. Direktorat Jenderal Perkebunan.

Nugroho, A. W., & Putra, D. R. (2023). Variasi warna dan horizon tanah sebagai indikator tingkat erodibilitas di tanah vulkanik. Journal of Soil Morphology, 6(1), 54–67.

Pramesti, Y. T., & Wardhana, D. (2021). Pengaruh curah hujan intensitas tinggi terhadap peningkatan limpasan permukaan di wilayah tropis. Jurnal Hidrometeorologi Indonesia, 3(2), 89–102.

Putri, S. R., & Astuti, H. (2024). Evaluasi kemampuan lahan berbasis klasifikasi USDA pada lahan miring dataran tinggi. Jurnal Ilmu Tanah Indonesia, 32(1), 11–25.

Rahman, M. H., & Susanto, H. (2022). Kajian tingkat bahaya erosi pada berbagai kondisi penutupan lahan. Jurnal Konservasi Sumberdaya Lahan, 7(2), 101–113.

Setiawan, D., & Lestari, E. (2021). Dinamika erosi alur pada perkebunan teh di Jawa bagian timur. Journal of Plantation Landscape, 15(1), 27–39.

Sutopo, G. C., & Firmansyah, A. (2023). Hubungan antara struktur tanah dan intensitas hujan terhadap kejadian longsor kecil di daerah lereng curam. Jurnal Geohazard Indonesia, 8(3), 155–167.

USDA. (2021). Land Capability Classification System: Updated Technical Guidelines. United States Department of Agriculture.

Wulandari, P. S., & Handoko, B. T. (2024). Peran akar tanaman teh dalam menurunkan potensi erosi pada lahan miring. Journal of Agroforestry and Soil Conservation, 10(2), 44–58.




DOI: https://doi.org/10.33387/pangea.v7i2.11207

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Terindeksasi pada :

 xx

 Pangea : Wahana Informasi Pengembangan Profesi dan Ilmu Geografi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
Â