PENINGKATAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK SAPI TERINTEGRASI DENGAN USAHA TANI PERKEBUNAN KELAPA DI DESA RAMBU-RAMBU KECAMATAN KOLONO TIMUR KABUPATEN KONAWE SELATAN
La Ode Arsad Sani, La Ode Saidi, Syamsuddin Syamsuddin, Firman Nasiu, Astriana Napirah
Abstract
Desa Rambu-Rambu merupakan salah satu desa di Kecamatan Kolono Timur yang masuk dalam daftar “Wilayah Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional†di Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan Lampiran Surat Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Kemenristekdikti Nomor: 2276/E3/LL/2018 tertanggal 24 Juli 2018. Kecamatan Kolono Timur merupakan wilayah pesisir yang potensial untuk pengembangan komoditas perkebunan kelapa dan peternakan sapi sehingga dipilih menjadi lokasi penempatan KKN PPM yang didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti pada tahun 2019. Jarak tempuh lokasi KKN-PPM di Desa Rambu-Rambu Kecamatan Kolono Timur dengan Ibu Kota Kabupaten Konawe Selatan sekitar 92 km, dan berjarak sekitar 74 km dari Kampus Universitas Halu Oleo di Kendari.Mata pencaharian masyarakatnya selain beternak sapi adalah berkebuntanaman kelapa, jambu mete, kakao, cengkeh, kopi, lada, dan pala. Perkebunan kelapa paling luas, yaitu 323 Ha, sedangkan perkebunan dengan luas areal terkecil adalah tanaman cengkeh, yaitu 6 Ha. Kegiatan peternakan, khusunya ternak sapi dianggap sesuai dengan kondisi iklim setempat karena adanya dukungan ketersediaan hijauan pakan ternak, walaupun masih mengandalkan sumber pakan dari hijauan rumput alami. Ternak sapi oleh masyarakat sekitar telah diternakkan dalam waktu yang cukup lama, namun kegiatan ini secara umum masih berjalan secara tradisional dan belum berorientasi bisnis sebagai sumber pendapatan utama karena pengetahuan dan keterampilan peternak masih terbatas. Beberapa kendala yang menjadi keluhan peternak mitra dan berhasil diidentifikasi adalah: (1) organisasi kelompok belum berjalan baik, (2) pemahaman teknik budidaya ternak sapi belum optimal,(3) Feses ternak tidak diolah lebih lanjut menjadi pupuk organik, (4) Kelompok peternak mitra belum melakukan upaya diversifikasi beragam jenis pakan yang memenuhi standar baku mutu seperti penyediaan pakan berbasis sumberdaya bahan pakan lokal,khususnya sisa usahatani hasil perkebunan. Adanya program KKN PPM ini melalui penyuluhanserta praktek didampingi tim pengabdi maka peternak sudah lebih memahami pentingnya wadah kelompok ternak, peternak paham teknik membudidayakan ternak sapi yang terintegrasi tanaman perkebunan kelapa, terampilmembuat kandang ternak sapi, danmembuat pakan jerami fermentasi maupun dalam pengolahan pupuk organik berbasis feses sapi.
References
Erlangga, E. 2013. Meningkatkan Bobot Sapi Potong dengan Pakan Racikan Sendiri. Pustaka Argo Mandiri. Pamulang.
Firman, L. S. 2016. Kaji Terap Teknologi Komposting Untuk Penanganan Limbah Ternak Sapi Potong. Peneliti Pusat Teknologi Lingkungan. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Heryanto K, Maaruf, S.S, Malalantang., Waani M.R. 2006. Pengaruh Pemberian Rumput Gajah (Pennisetum Purpupoides) dan Tebon Jagung Terhadap Performans Sapi Peranakan Ongole (Po) Betina. Jurnal Zootek Vol. 36. No.1:123-130.
Imran, Budhi, S.P.S., Ngadiyono, N., Dahlanuddin. 2012. Pertumbuhan Pedet Sapi Bali Lepas Sapih yang Diberi Rumput Lapang dan Disuplementasi Daun Turi (Sesbania gransiflora). Agrinimal J Ilmu Ternak dan Tanaman. Vol.2 No.2:55-60.
Jeni Fariadhie. 2009. Perbandingan Briket Tempurung Kelapa dengan Ampas Tebu, Jerami dan Batu Bara. Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah.
Rasyid, A. dan Hartati. 2007. Petunjuk Teknis Perkandangan Sapi Potong. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian.
Sutrisno, C.I. 2009. Pemanfaatan Sumber Daya Pakan Lokal Terbarui. Seminar Nasional Kebangkitan Peternakan. Program Magister Ilmu Ternak Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang.
Wiwik, S.W, Mashudi, dan Artharini, I. 2018. Kualitas Silase Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv.Mott) dengan Penambahan Lactobacillus plantarum dan Molasses Pada Waktu Inkubasi Yang Berbeda. Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol. 1 No. 1 pp 45-53.
DOI:
https://doi.org/10.33387/pengamas.v3i1.1453
Refbacks
- There are currently no refbacks.
e-ISSN: 2622-383X || PengaMAS Stats:
pengaMAS Indexing:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License