Abstract
Pariwisata kepulauan adalah merupakan salah satu alternatif dari pariwisata berkelanjutan. Pariwisata berkelanjutan bukan hanya kegiatan untuk memperoleh hiburan dari berbagai atraksi suguhan alami lingkungan lautan dan pesisir maupun potensi daya tarik budaya, namun kegiatan ini diharapkan wisatawan dapat berpartisipasi langsung dalam pengembangan konservasi lingkungan dan memahami tentang ekosistem lautan dan pesisir. Tujuan kegiatan konsep pariwisata kepulauan berkelanjutan adalah membentuk suatu kesadaran tentang menentukan sikap dan kegiatan dalam usaha pelestarian wilayah lautan dan pesisir di waktu kini dan akan datang. Lokasi pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini bertempat di Babupaten Halmahera Selatan, Desa Laluin Kecamatan Kayoa Selatan Dengan peserta pada kegiatan ini adalah masyarakat desa Laluin dan perangkat desanya. Metode kegiatan yang digunakan adalan metode kepustakaan yaitu memberikan pemahaman kepada peserta tentang konsep pariwisata kepulauan yang berkelanjutan, tentang langkah-langkah mengembangkan desa wisata, pentingnya pengorganisasian di tingkat masyarakat dalam hal pengembangan dan pengelolaan desa wisata dengan metode penyampaian dilakukan didalam ruang aula dengan cara ceramah dan diskusi. Dengan adanya kegiatan sosialisasi tentang konsep pariwisata kepulauan yang berkelanjutan, diharapkan masyarakat lebih memahami tentang potensi alami serta potensi seni dan budaya yang dimiliki oleh kawasan desa Laluin dan sekitarnya dan sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi sarana wisata baru. Dalam mengembangkan kawasan wisata, masyarakat diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan yang mencakup; keberlanjutan ekologis, sosial budaya, politik dan ekonomi serta keberlanjutan dari segi pertahanan dan keamanan.
References
Kurniawati, r. (2013). Modul pariwisata berkelanjutan. Modul pariwisata berkelanjutan, 71.
Musaddun. (2013). Bentuk pengembangan pariwisata pesisir berkelanjutan di kabupaten pekalongan musaddun, wakhidah kurniawati, santy paulla dewi dan novia sari ristianti. Jurnal ruang, 1(2), 261–270.
Rospita, j., zamdial, z., & renta, p. P. (2017). Valuasi ekonomi ekosistem mangrove di desa pasar ngalam kabupaten seluma. Jurnal enggano, 2(1), 115–128.
Saban, n. A. (2017). Perencanaan perdesaan desa Laluin kecamatan kayoa selatan.
Sukma, a. I. N. (2014). Buku ajar pariwisata berkelanjutan. Sustain-press, 2–86.
Wa ode sitti nurhaliza, t. N. S. (2019). Potret sosial budaya masyarakat suku Bajo sampela di kabupaten wakatobi. Jurnal komunikasi universitas garut: hasil pemikiran dan penelitian program studi ilmu komunikasi, 5(2), 341–356.