IDENTIFIKASI SITUS KAPAL UAP DI PERAIRAN PULAU SAGORI TAHUN 1980

Dwi Sumaiyyah Makmur

Sari


Abstrak

Pulau Sagori merupakan salah satu pulau yang memiliki banyak peristiwa sejarah “jalur rempahâ€. Di balik keindahan alamnya, juga menyimpan warisan budaya bawah air. Pulau Sagori menjadi tempat persinggahan armada Belanda yang dipimpin oleh Peter Bot, ketika menyerang Kesultanan Buton. Keberadaan kapal karam di Pulau Sagori diyakini sebagai kapal VOC yang terdapat dalam naskah Belanda akan kecelakaan armada VOC di Perairan Pulau Kabaena, Maret - Mei tahun 1650. Hasil survei menunjukkan bahwa kapal karam tersebut diindikasikan berupa kapal uap berjenis kapal barang dan penumpang (Cargo passanger ship). Sehingga muncul keraguan mengenai informasi tersebut. Tulisan ini menguji hipotesa apakah ada kaitannya data sejarah yang dimaksud dengan tinggalan kapal karam di perairan Pulau Sagori. Ditemukan beberapa perbedaan antara kapal VOC dalam naskah Belanda dengan Kapal Uap Reijnst di Perairan Pulau Sagori. Hal ini dapat dilihat dari segi tahun pembuatan, kontruksi, jenis kapal, jumlah kapal dan sebab karamnya kapal tersebut. Sehingga mempatahkan asumsi penduduk setempat dan sejarawan yang meyakini terkait kapal karam tersebut. Berdasarkan hasil identifikasi menunjukkan bahwa Situs Kapal Uap Reijnst dibangun pada tahun 1890 oleh perusahaan pelayaran kerajaan yakni Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM). Kapal Reijnst karam pada tahun 1891 akibat menabrak gusung karang. Pemberitaan karamnya Kapal Reijnst tersebut dimuat dibeberapa koran-koran Belanda.

 

Kata Kunci : Pulau Sagori, Kapal Uap Reijnst, Kapal Karam

 

Abstract

Sagori Island is one of the islands that has many historical events on the "spice route". Behind its natural beauty, it also holds underwater cultural heritage. Sagori Island became a stopover for the Dutch fleet led by Peter Bot, when they attacked the Sultanate of Buton. The existence of the shipwreck on Sagori Island is believed to be a VOC ship as stated in the Dutch manuscript about the accident of the VOC fleet in the waters of Kabaena Island, March - May 1650. The survey results show that the shipwreck is indicated to be a cargo and passenger ship (Cargo passenger ship). ). So doubts arise regarding this information. This article tests the hypothesis whether there is a connection between the historical data in question and the remains of shipwrecks in the waters of Sagori Island. Several differences were found between the VOC ship in the Dutch manuscript and the Reijnst Steamship in the waters of Sagori Island. This can be seen in terms of the year of manufacture, construction, type of ship, number of ships and the cause of the ship sinking. So that breaks the assumptions of local residents and historians who believe in the shipwreck. Based on the identification results, it shows that the Reijnst Steamship Site was built in 1890 by the royal shipping company, namely Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM). The Reijnst ship sank in 1891 due to hitting a coral reef. News of the sinking of the Reijnst ship was published in several Dutch newspapers.

 

Keywords: Sagori Island, Reijnst Steamship, Shipwreck


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anonim. Arkeologi Bawah Air di Pulau Sagori. 2017. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Anonim. 2012. Laporan Kegiatan Survey Cagar Budaya Bawah Air di Perairan Kabaena Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara. Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan. Makassar.

Batchelor, John and Christoper Chant. 2006. The Complete Encylopedia of Sailing Ships: 200 BC – 2006 AD, Rebo International b.v. Lisse. England

Dwi Sumaiyyah Makmur. 2017. “Situs Kapal Karam di Perairan Pulau Sagori Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggaraâ€. Skripsi. Makassar: Departemen Arkeologi. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin.

Green, Jeremy.2004. Maritime Archaeology: A Technical Handbook second edition, Elsevier, Oxford UK.

McCarthy, Michael. 2002. Iron and Steamship Archaeology : Success and Failure on the SS Xanto, Kluwer Academic Publisher, New York..

Mukleroy, Keith. 2014. Introduction of Maritime Archaeology in A Reader of Substantive and Theoretical Contribution, hal. 23 -37. Springer Science+Business Media, New York.

Yanuar Al Fiqri. 2020. Teknologi Perkapalan Nusantara Abad Ke-16-18 M. Jurnal Sejarah dan Busaya, 14 (1), 2020, hlm. 1-21.

Soekarsono, NA. 1995. “Pengantar Bangunan Kapal dan Ilmu Kemaritimanâ€. PT. Pamator Pressindo, Jakarta,.

Sofi'i, Moch. dan Kusna Djaja Indra. 2008. Teknik Konstruksi Kapal Baja. Jilid 1. Direktorat Pembinaan Sekolah Menegah Kejuruan dan Direktorat Jendral Managemen Penididkan Dasar dan Menegah Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Sofi'i, Moch. dan Kusna Djaja Indra. 2008. Teknik Konstruksi Kapal Baja. Jilid 2. Direktorat Pembinaan Sekolah Menegah Kejuruan dan Direktorat Jendral Managemen Penididkan Dasar dan Menegah Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta .

Octavianus Sofian, Harry. 2013. Situs Kapal Karam Gelasa di Selat Gaspar Pulau Bangka, Indonesia, dalam J urnal Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Vol. 31 No. 2:81-150. Amerta.

Octavianus Sofian, Harry. 2010. Permasalahan Arkeologi Bawah Air di Indonesia, dalam Jurnal Kapata Arkeologi Vol. 6 No. 11:1-18. Balai Arkeologi Ambo

Liebner, H. Horst. 2007. "Om Eenemael uijt desen Droevigen Ellendigen Staet Mogen Geraecken - Agar Akhirnya dapat menyelamatkan diri dari keadaan sengsara yang menyedihkan ini". Sebuah Naskah Belanda akan Kecelakaan Armada VOC di Pulau Kabaena, Maret-Mei 1650.

Muckelroy, K. 1978. Maritime Archaeology. Cambridge, London.

https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?coll=ddd&query=reijnst&cql%5B%5D=%28date+_gte_+%2201-01-1891%22%29&cql%5B%5D=%28date+_lte_+%2201-05-1891%22%29&facets%5Bspatial%5D%5B%5D=Nederlands-Indië+%7C+Indonesië&page=2&identifier=ddd%3A011137099%3Ampeg21%3Aa0014&resultsidentifier=ddd%3A011137099%3Ampeg21%3Aa0014

Peraturan

Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.