Sifat Fisika dan Mekanika Kayu Nangka (Artocarpus heterophyllus) serta Ketahanannya terhadap Marine Borers

Lora Septrianda Putri, Lina Karlinasari, Mohammad Muslich, Mahdi Mubarok, Jeki Jeki, Rynaldi Davinsy, Adrin Adrin, Hendra Kurniawan, Sipora Petronela Telnoni, Kristianto Wibison So

Sari


Infrastruktur kelautan seperti fasilitas dan kapal sangat penting di Indonesia karena posisinya sebagai negara maritim. Kayu untuk tujuan infrastruktur kelautan ini umumnya bersumber dari hutan alam, sehingga perlu ada alternatif dari hutan tanaman untuk pemenuhan kebutuhan kayunya. Kayu nangka dari hutan rakyat dipilih sebagai objek penelitian ini karena adalah jenis kayu yang digunakan dalam penelitian ini. Kayak ini dipilih karena memiliki keawetan yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi serangan marine borer terhadap kayu nangka pada berbagai kedalaman laut dan menentukan sifat fisis mekanis kayu setelah direndam di laut. Penelitian dilakukan di Pulau Rambut, dengan contoh uji 24 buah berukuran 30 cm x 5 cm x 2,5 cm. Semua contoh uji disusun dengan tali tambang dan direndam di laut selama tiga bulan pada kedalaman 5 cm di atas permukaan laut, serta 10 cm dan 42 cm di bawah permukaan laut. Hasilnya menunjukkan bahwa contoh uji yang disusun pada kedalaman 5 cm di atas permukaan laut sangat tahan terhadap marine borer, dan contoh uji yang disusun pada kedalaman 10 cm dan 42 cm di bawah permukaan laut tahan terhadap marine borer. Nilai MOE untuk kontrol adalah 79994 kg/cm2 dan turun menjadi 48714 kg/cm2 setelah direndam di laut; MOR adalah 1329 kg/cm2 untuk kontrol dan turun menjadi 672 kg/cm2 setelah direndam di laut. Berat kayu kontrol adalah 0,55, tetapi beratnya sedikit turun menjadi 0,51 setelah direndam di laut. Nilai mekanis MOE dan MOR antara contoh uji kontrol dan setelah direndam berbeda nyata. Namun, kedalaman perendaman contoh uji tidak berpengaruh nyata terhadap nilai mekanisnya.


Kata Kunci


Intensitas serangan marine borers, Karakteristik fisis mekanis, dan Kayu nangka (Artocarpus heterophyllus)

Teks Lengkap:

PDF (68-78)

Referensi


Appelqvist, C., Al-Hamdani, Z.K., Jonsson, P.R., & Havenhand, J.N. (2015). Climate envelope modeling and dispersal simulations show little risk of range extension of the shipworm, Teredo navalis (L.), in the Baltic Sea. PLoS One, 10 (3).

[BS] British Standard Institution. (1957). Methods of Testing Small Clear Specimens of Timber BS 373:1957. London (GB): British Standard House.

Borges, L. (2014). Biodegradation of wood exposed in the marine environment: evaluation of the hazard posed by marine wood-borers in fifteen European sites. International Biodeterioration & Biodegradation. 96, 97-104.

Borges, L. M. S., Cragg, S. M., & Pitman, A. J. (2008). Laboratory screening of tropical hardwoods for natural resistance to the marine borer Limnoria quadripunctata: The role of leachable and non-leachable factors. Holzforschung. 62(1), 99-111.

Camidge, K. (2009). HMS Colossus, an experimental site stabilization. Conservation and Management of Archaeological Sites,11 (2), 161–188.

Cohen, A. N., & Carlton, J. T. (1995). Biological Study: Non-Indigenous Aquatic Species in a United States Estuary: A Case Study of the Biological Invasions of the San Francisco Bay and Delta. University of California, National Technical Information Service, Springfield, VA, USA, Final Report.

Coto, Z. (2005). Penurunan Kadar Air Keseimbangan dan Peningkatan Stabilitas Dimensi Kayu dengan Pemanasan dan Pengekangan. J Ilmu & Teknologi Kayu Tropis. 3(1)

Dumanaw, J.F. (1990). Mengenal Kayu. Yogyakarta : Kanisius

El-Awady, M. M., & N. I. El-Awady. (2003). Non-toxic preservatives for wooden objects in sea water. I. Styrene monomer polymerised using gamma irradiation. Plastics Rubber and Composites Macromolecular Engineering, 32(8–9), 334–339

Gregory, D., Jensen, P., & Straekvern, K. (2012). Conservation and in situ preservation of wooden shipwrecks from marine environments. J. Cult. Herit. 13 (3), 114–139.

Harijadi, A. R. (2009). Kadar air titik jenuh serat beberapa jenis kayu perdagangan Indonesia. Skripsi. Institut Pertanian Bogor].

Knight, K. Y., Thomas, A. C, & David, P. (2019). A comparison of biodegradation caused by Teredinidae (Mollusca:Bivalvia), Limnoriidae (Crustacea:Isopoda), and C. terebans (Crustacea:Amphipoda) across 4 shipwreck sites in the English Channel. Journal of Archaeological Science Reports, 854-867.

Listiyono, Y., Prakoso, L.Y., & Sianturi, D. (2022). Strategi pertahanan laut dalam pengamanan alur laut kepulauan Indonesia untuk mewujudkan keamanan maritim dan mempertahankan kedaulatan Idonesia. Jurnal Education and development, 10(2)

Manders, M. (2017). Threats to underwater cultural heritage. In Preserving a layered history of the Western Wadden Sea, managing an underwater cultural heritage resource (pp. 68, 72, 83). Cultural Heritage Agency of the Netherlands.

Martawijaya, Kartasujana, Kadir, Prawira, S. A. (1981). Atlas Kayu Indonesia. Departemen Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Hutan.

Muslich, M., & Sumarni, G. (2008). Kelas awet 25 jenis kayu andalan setempat Jawa Barat dan Jawa Timur terhadap penggerek kayu di laut. Jurnal Penelitian Hasil Hutan Bogor, 26(1): 70–80.

Muslich, M., & Hadjib. (2008). The Possibility of Using Timber from Plantation Forest Treated with Plastic and CCB for Marine Construction. Indonesian Journal of Forestry Research, 5 (1): 65–73.

Paalvast, P., & Van der Velde, G. (2011). Distribution settlement and growth of first year individuals of the shipworm Teredo navalis L. (Bivalvia: Teredinidae) in the port of Rotterdam, the Netherlands. International Biodeterior. Biodegrad. 65, 379–388.

Pandit, I. K. N., & Ramdan, H. (2002). Anatomi kayu: pengantar sifat kayu sebagai bahan bangunan. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Sabbadin, F., Pesante, G., Elias, L., Besser, K., Li, Y., Steele-King, C., Stark, M., Rathbone, D. A., Dowle, A. A., Bates, R., Shipway, J. R., Cragg, S. M., Bruce, N. C., & McQueen-Mason, S. J. (2018). Uncovering the molecular mechanisms of lignocellulose digestion in shipworms. Biotechnology for Biofuels, 11, 59.

Seng, O. D. (1990). Berat Jenis Dari Jenis-Jenis Kayu Indonesia dan Pengertian Beratnya Kayu untuk Keperluan Praktek. Departemen Kehutanan.

Shalaeva, E. (2012). Limnoria lignorum. CABI Invasive Species Compendium.

Shmulsky, R., & Jones, P. D. (2019). Forest products and wood science: An introduction (7th ed.). Wiley-Blackwell.

Subagiyo, S., Margino, S., Triyanto, T., & Setyati, W. (2015). Effects of pH, temperature and salinity in growth and organic acid production of lactic acid bacteria isolated from penaeid shrimp intestine. Ilmu Kelautan Indonesian Journal of Marine Sciences. 20(4), 187.

Standar Nasional Indonesia. (2006). Pengujian ketahanan terhadap penggerek kayu di laut: SNI 01-7207.2-2006. Badan Standarisasi Nasional.

Tuaputty. (2016). Cementation Analysis of Algae and Marine Borer Invertebrates on Boat Wood in Ambon Coastal Water of Ambon-Indonesia. International Journal of Science and Research (IJSR).

Turner, R. D. (1966). A survey and illustrated catalogue of the Teredinidae. Harvard University.

Turner, R. D. (1971). Identification of marine wood-boring mollusks, marine borers, fungi and fouling organisms of wood. Organisation for Economic Cooperation and Development.

Verheij, E. W. M., & Coronel, R. E. (1997). Plant resources of South-East Asia (PROSEA). Backhuys Publishers.

Wurzinger, M. A., Shipway, R., Kristof, A., Scwaha, T., Cragg, S., & Wanninger, A. (2014). Developmental dynamics of myogenesis in the shipworm Lyrodus pedicellatus (Mollusca: Bivalvia). Frontiers in Zoology, 11, 90




DOI: https://doi.org/10.33387/cannarium.v23i1.9878

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##


Journal PoliciesSubmissionsPeople
 Information

Editorial Officer Cannarium
Faculty of Agriculture, Universitas Khairun
Jl. Jusuf Abdurahman, Gambesi, Ternate, North Maluku - Indonesia
E-mail : cannarium@unkhair.ac.id or cannarium.unhkair@gmail.com
Creative Commons License
Cannarium
Publisher Faculty of Agriculture, Universitas Khairun This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.