Performans Kualitatif dan Kuantitatif Ayam Hasil Persilangan Beberapa Kelompok Terseleksi untuk Pembentukan Rumpun Baru Ayam Kampung Khas Ternate

Yusnaini B Talebe, Sri Utami, Abdurrahman Hoda

Sari


Ternate memiliki variasi  ayam kampung tinggi dan khas, dari karakter fenotip yang ada.  Hingga sekarang belum ada kajian yang dapat mengidentifikasi jumlah rumpun ayam lokal asli yang beranekaragam tersebut. Penyediaan bibit ayam lokal dengan mutu genetik yang baik sangat sulit diperoleh karena belum ada bibit ayam lokal hasil pemuliaan dari rumpun dengan struktur breeding yang jelas. Melihat permasalahan ini maka perlu dilakukan penelitian dengan tujuan membentuk rumpun baru ternak ayam lokal khas Kota Ternate. Penelitian ini dilakukan dengan menyilangkan ayam hasil persilangan (F1) ayam ras petelur dengan ayam bangkok RB jantan dengan hasil persilangan (F1) bangkok dan kampung BK betina beserta resiprokalnya. Ayam hasil persilangan ini dikandangkan secara koloni berdasarkan umur dan jenis kelamin. Ayam diberi pakan 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Kombinasi pakan yaitu pakan ayam komersial berbentuk crumble untuk ras pedaging fase starter sebanyak 60% dan 40% dedak padi untuk ayam umur 12-17 minggu dengan kandungan protein kasar 16.6%. Kombinasi pakan untuk umur 17-22 minggu yaitu pakan komersial petelur layer sebanyak 60% dan dedak padi 40% dengan kandungan protein kasar 14.2% diberikan ad libitum dalam 1 hanging feeder setiap 1 kandang. Air minum diberikan ad libitum di dalam 1 galon plastik pada setiap kandang. Parameter yang diukur adalah bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, ukuran tubuh, bobot dewasa kelamin, umur dewasa kelamin, dan berat telur pertama. Kemudian data dianalisis dengan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keragaman baik karakter fenotip maupun tingkat produktivitas ayam hasil persilangan beberapa kelompok terseleksi untuk pembentukan rumpun baru ayam kampung khas ternate masih dalam kategori tinggi, maka upaya seleksi perlu dilakukan secara kontinyu untuk memperoleh strain ayam kampung khas ternate.

Teks Lengkap:

127-132

Referensi


Anonimous. 2011. Gambar Ayam Lokal Indonesia.http://duwiszone.blogspot.com. (12 November 2011).

Falconer, D.S. and T.F.C. Mackay. 1996. Introduction to Quantitative Genetics. Longmann. Malaysia

Iskandar, S. 2004. Strategi pengembangan ayam lokal. Wartazoa 16(4):190 – 197.

Jatmiko. 2001. Studi Fenotipe Ayam Pelung untuk SeleksiTipe Ayam Penyanyi. Tesis. Program Pascasarjana.Institut Pertanian Bogor. 75 hlm.

Kingston, D.J. dan D.C. Creswell, 1982. Ayam-ayam lokal di Indonesia. Populasi dan sifat-sifatproduksi di lima desa di Jawa Barat. Balai Penelitian Ternak, Bogor-Indonesia.

Mansjoer S.S. dan H. Martoyo. 1977. Produktivitas ayam kampung dan ayam silangan F1 (kampung x RIR) pada pemeliharaan dalam kandangLaporan penelitian. Fakultas Peternakan IPB, Bogor.

Mansjoer, S.S. 1989. Pengembangan ayam lokal diIndonesia. Pros. Seminar Nasional tentang Unggas Lokal. Fakultas Peternakan UNDIP, Semarang.

Merkens, J. dan J.F. Mohede. 1941. SumbanganPengetahuan tentang Ayam Kedu. Terjemahan Karangan Mengenai Ayam Kedu dan Itik diIndonesia. LIPI, Jakarta. him. 7 - 26.

Mugiyono, S., Sukardi dan E. Tugiyanti, 1989. Perbandingan pemeliharaan ayam buras seca-ra tradisional dan semi intensif. Proc. Seminar Nasional Unggas Lokal. Fapet-Undip, Semarang.

Muryanto, 2005. Evaluasi hasil-hasil penelitian dan pengembangan pada ayam buras. Prosiding Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi Pengembangan Ayam Lokal. Semarang, 26 Agustus 2005. Puslitbang Peternakan, Bogor. him. 235 – 251.

Natamijaya, A.G. 2000. The native chicken of Indonesia. Bulletin Plasma Nutfah 6(1): 1-6.

Nishida, T., K. Nozawa, K. Kondo, S.S. Mansjoer dan H. Martojo. 1980. Morphological and genetical studies on the Indonesian native fowl. The origin and Philogeny of Indonesian Native Livestock. The Research Group of Overseas Scientific Survey. Page: 47-70.

Noor R R. 1996. Genetika Ternak. PT Penebar Swadaya, Jakarta.

Pangestu, J.S. 2004. Identifikasi Sifat-Sifat Kualitatif danUkuran-Ukuran Tubuh pada Ayam Kedu UmurDewasa. Skripsi . Fakultas Peternakan UniversitasPadjadjaran, Sumedang. 56 him.

Purnomo, R.A.C. 2004. Identifikasi Bobot Badan danUkuran-Ukuran Tubuh Ayam Pelung Betina Dewasa.Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Sumedang. 68 hlm.

Rasyaf, M. 1990. Beternak Ayam Kampung. Penebar Swadaya, Jakarta.

Sartika, T. 2005. Sifat mengeram pada ayam ditinjau dariaspek molekuler. Wartazoa 15(4) :206–212.

Sartika T. 2012. Ketersediaan sumber daya genetik ayam lokal dan strategi pengembangannya untuk pembentukan parent dan grand parent stock (The availability of Indonesian native chicken genetic resources and its development strategy for establishing parent and grand parent stock). Prosiding Workshop Nasional Unggas Lokal. Balai Penelitian Ternak, Jakarta, 5 Juli 2012.

Sastrapradja SD. 2010. Memupuk kehidupan di nusantara memanfaatkan kenekaragaman Indonesia. Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Jakarta.

Sulandari, S., M. S. A. Zein., S. Paryanti, T. Sartika, M. Astuti, T. Widjastuti, E. Sudjana, S. Darana, I. Setiawan dan D. Garnida. 2007. Sumberdaya genetik ayam lokal Indonesia. Keanekaragaman Sumberdaya Hayati Ayam Lokal 50 Indonesia: Manfaat dan Potensi. Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta. Hal:45-67.




DOI: https://doi.org/10.33387/cannarium.v19i2.4696

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##




Journal PoliciesSubmissionsPeople
 Information

Editorial Officer Cannarium
Faculty of Agriculture, Universitas Khairun
Jl. Jusuf Abdurahman, Gambesi, Ternate, North Maluku - Indonesia
E-mail : cannarium@unkhair.ac.id or cannarium.unhkair@gmail.com
Creative Commons License
Cannarium
Publisher Faculty of Agriculture, Universitas Khairun This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor