Makna Tradisi Lisan Dalil Moro dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Antropolinguistik
Sari
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Ahmad, Mahdi. (2014). Sastra Lisan Ternate. Depok: Yayasan Danau Indonesia.
Febianto, Debi. (2019). Implikasi Fase Pemerolehan Bahasa Siswa Sekolah Dasar Terhadap Proses Pengajaran Bahasa Indonesia. Padang: UIN Iman Bonjol.
Hasan. (2020). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Jalaluddin, Rahmat. (2004). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Lubis, Tasnim. (2019). Tradisi Lisan Nandong Simeulue: Pendekatan Antropolinguistik. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Nada A, (2022). Analisis Deskriptif Makna Budaya dalam Tarian Tide-tide di Desa Tobe Kecamatan Tobelo Selatan, Jurnal Bilingual 12 (1),63-79.
Nada, A. (2011). Ungkapan verbal dan non verbal bermakna budaya dalam pertunjukkan rakyat Baramasuwen. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
Pentury, J. dkk. (2014). Sastra Lisan Ternate (Analisis Struktur dan Nilai Budaya). Jakarta: Pusat Bahasa
Purba Yuliantika. (2019). Toponimi Desa-desa di Kabupaten Humbang Hasundutan: Kajian Antropolinguistik. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Purwati, Hanik. (2019). Makna Tradisi Nyimah Parit Bagi Masyarakat di Desa Margo Rukun Kecamatan Senyerang Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Jambi: UIN Suthan Thaha Saifuddin.
Sibarani, R. (2015). Pendekatan Antropolinguistik terhadap Kajian Tradisi Lisan, Retorika: Jurnal Ilmu Bahasa Volume 1
Sibarani, Robert. (2004). Antropolinguistik. Medan: Poda.
Sinegar, Aminuddin, & Ariyono. (2017). Kamus Antropologi. Jakarta: Akademika Pressindo.
Suhardi. (2015). Dasar-dasar Ilmu Semantik. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
DOI: https://doi.org/10.33387/j.edu.v22i2.8883
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
EDITORIAL OFFICE:
Indexed By:
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
EDUKASI is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.